Enam Klan Lestaluhu yang Pernah Bersinar di Persija
BERITABETA.COM, Jakarta –Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kebupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, seakan tak ada hentinya melahirkan pesepak bola yang penuh talenta dan berkualitas.
Selalu saja ada pemain berkualitas yang muncul. Salah satunya dari keluarga Lestaluhu. Lestaluhu adalah nama marga yang populer di pentas sepak bola Indonesia.
Salah satu marga di Tulehu tersebut telah banyak melahirkan pesepak bola papan atas. Menariknya nama Lestaluhu selalu identik dengan nama Persija Jakarta.
Persija bisa dibilang sebagai salah satu klub yang sering menemukan bakat asli dari Negeri Tulehu. Bila pada periode 2000an ada Imran Nahumarury. Kini di medio saat ini di Persija kebanyakan diisi dari klan Lestaluhu.
Apalagi nama Lestaluhu itu selama ini selalu identik sebagai pemain yang memiliki spirit saat berlaga di lapangan hijau.
Hal ini sebagai salah satu syarat pemain yang siap membela Persija yakni tidak pernah lelah saat berseragam Macan Kemayoran. Siapa saja mereka? Berikut penjelasannya:
Pertama membuka jalan klan Lestaluhu di Persija adalah Ramdani Lestaluhu. Ia bergabung ke Persija di usia sangat muda. Bahkan ia masih memegang rekor pemain paling muda yang bela Persija.
Usia Ramdani Lestaluhu baru menginjak 17 tahun lebih sembilan bulan pada 4 Agustus 2007. Namun, pelatih Persija Jakarta pada saat itu, Sergei Dubrovin, telah memercayainya beraksi di lapangan. Pelan-pelan sejak itu, Ramdani mulai merangsek sebagai pemain utama.
Pelatih Persija pada 2010-2011, Rahmad Darmawan, menjadikannya sebagai pemain utama di sisi sayap kanan, berkolaborasi dengan Greg Nwokolo di sisi sebaliknya.
Kini pemain bernomor punggung 7 ini selalu menjadi andalan Macan Kemayoran bahkan ia menjadi pemain bermarga lestaluhu tersukses memberikan prestasi bagi Persija terutama gelar treble winner di 2018.
Selanjutnya adalah Abduh Lestaluhu. Abduh sendiri merupakan jebolan Persija U-21. Dia sendiri sukses masuk ke tim senior dan kerap kali menjadi andalan di beberapa pertandingan.
Hasilnya, ia menghipnotis semua orang dengan aksi impresifnya di kiri pertahanan tim. Total ia membela Persija sebanyak 7 kali. Status perwira TNI membuat dirinya kini bergabung bersama TIRA Persikabo dan masih terus konsisten.
Nama selanjutnya adalah Abdul Rahman Lestaluhu. Nama Abdul Rahman merupakan jebolan SAD Uruguay yang bergabung ke Persija di 2015. Sayangnya ia tidak begitu lama membela Persija. Ia mengalami cedera lutut saat menjalani latihan dengan Persija. Saat itu, Persija Jakarta tengah mempersiapkan tim menjelang Liga Super Indonesia (ISL) 2015.
Keempat ada Rifad Lestaluhu. Saudara kembar Abduh Lestaluhu bergabung ke Persija saat bermain di Piala Jendral Sudirman Ia sendiri merupakan pemain berposisi di tengah. Hanya semusim ia membela Persija, setelah itu pemain yang juga anggota polisi sempat diketahui bergabung beberapa klub Liga 2.
Selanjutnya ada Pandi Lestaluhu. Bakatnya ditemukan oleh mantan gelandang Persija, Imran Nahumarury, saat pulang kampung ke Tulehu.
Pandi dianggap anak ajaib dari Lestaluhu karena dulu saat berusia 12 tahun dia mampu melakukan jugling sebanyak 500 kali tanpa membuat bola menyentuh tanah. Dia sendiri bergabung ke Persija 2015 di Piala Jenderal
Sudirman, ia sempat pindah ke PS TNI digelaran ISC 2016. Pada 2017 ia gabung ke Persija dan jadi andalan pelatih Stefano Cugurra di sektor sayap.
Terakhir ada Anan Lestaluhu. Nama ini merupakan adik kandung dari Abduh dan Rafid Lestaluhu. Anan menjadi bagian Persija Jakarta dalam meraih gelar juara Liga 1 2018. Di musim tersebut, Anan sejatinya cukup berkontribusi dalam permainan Macan Kemayoran.
Terbukti dalam empat kali penampilannya kala itu, Anan berhasil membawa Persija tidak terkalahkan dan cuma sekali meraih hasil imbang saat bertemu Tira-Persikabo.
Hebatnya lagi, dari empat pertandingan yang dimainkan Anan, ada dua laga yang berakhir dengan clean sheets. Empat penampilan Anan tersebut tentu sangat berjasa besar dalam kesuksesan Persija meraih gelar Liga 1 2018 lalu (**)
Sumber : persija.id