BERITABETA.COM, Ambon  – Cerita sepak bola Nasional, hampir tak luput dari kisah sukses para punggawa asal Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Sederet nama, muncul secara konsisten di ajang sepak bola Tanah Air.

Kisah sukses almarhum Alfin Lestaluhu, masih mengiang di kepala, meski Timnas Indonesia telah kehilangan ‘palang pintu’ andalan itu, namun sederet nama asal negeri ini, terus menghiasi jagad sepak bola Nasional. Sebut saja, Anan Migraf Lestaluhu,  bek klub Liga 1, Bali United ini, namanya sosoknya mulai menjadi perhatian.

Kepada indosport.com, pria kelahiran Magelang, 1 April 1997, ini pun menuturkan keinginannya untuk menjadi pemain profesional.

“Saya tak pernah ragu bercita-cita menjadi pesepak bola profesional. Keberhasilan anggota keluarga “Lestaluhu” yang membuat motivasi saya semakin meningkat,” kata Anan dikutip beritabeta.com dari indosport.com, , Rabu (01/04/2020).

Pernyataan Anan memang tak salah.  Anan hidup dalam lingkungan pesepak bola profesional. Tiga kakak kandungnya lebih dulu sukses sebagai pesepak bola. Mulai Abduh Lestaluhu (Tira Persikabo), Rafid Lestaluhu (Bandung United) dan Arafat Lestaluhu (Persikad Depok).

Beberapa  paman Anan Lestaluhu juga sukses menjadi pesepak bola. Mulai Jais Lestaluhu (eks Persik Kediri), Lutfi Lestaluhu (eks Persikabo Bogor) dan Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta). Ketiganya merupakan adik kandung dari ibunda Anan.

Hidup di lingkungan ini membuat motivasi menjadi pemain sepak bola sangat besar. Tak ada keraguan untuk memfokuskan diri pada cabang olahraga ini.

“Kita di keluarga laki-laki punya tekad yang sama semua. Kami punya motivasi agar bisa seperti paman-paman kami,” ucap Anan.

Motivasi pribadi Anan semakin besar setelah Abduh tembus SAD Uruguay dan kemudian gabung Persis Solo. Tak lama kemudian, Abduh membela Persija. Pada 2016, giliran Rafid yang menembus Persija Jakarta.

Anan kemudian sukses menyusul sebagai pesepakbola profesional. Dia sudah jadi bagian tim Persija Jakarta pada 2018. Dua musim ini, Anan gabung Bali United. Anan sebagai anak terakhir sudah merasakan gelar kasta tertinggi bersama Bali United pada 2019.

Anan dan keluarga memang berasal dari sebuah Negeri (desa) yang tersohor dengan kisah sukses para pesepakbolanya. Selain beberapa nama paman Anan di atas, ada pula nama-nama pemain bola handal yang kerap maramainkan dunia sepak bola Tanah Air.

Desa Tulehu, adalah desa adat yang berjarak sekitar 28,5 kilometer dari pusat Kota Ambon.  Dari masa ke masa, mulai dari era 1980-an hingga saat ini, Tulehu tak pernah kehabisan bakat-bakat sepak bola, yang kemudian eksis, bahkan mampu berprestasi di kancah nasional.

Sejumlah nama pesepak bola asal Tulehu yang berlaga di Liga 1 2018, seperti Ramdani Lestaluhu (Persija), Ricky Ohorella (Arema), Hendra Adi Bayauw (Mitra Kukar), Abduh Lestaluhu (PS Tira), Rizky Pellu (PSM Makassar), dan sejumlah pemain lainnya. Tak pelak, Tulehu disebut sebagai “Kampung Sepak Bola”.

Pejabat Negeri Tulehu, Hasan R. Lestaluhu, mengatakan bahwa Negeri Tulehu dicanangkan sebagai Kampung Sepak Bola sejak 14 Februari 2012 oleh PSSI dan juga Kemenpora RI.

Ada kebanggaan tersendiri bagi warga Tulehu karena desa mereka merupakan satu-satunya daerah yang mampu secara konsisten menghasilkan pemain-pemain sepak bola profesional di Maluku, yang kemudian mampu berkiprah di level nasional, dari generasi ke generasi.

“Sudah banyak pelatih sepak bola dari luar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang datang untuk melakukan seleksi pemain sepak bola di Tulehu,” ungkap Hasan setahun lalu.

Keunggulan desa Tulehu ini, membuat banyak bantuan berdatangan yang diberikan oleh Kemenpora untuk membangun sarana prasarana olahraga sepak bola.

“Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada Negeri Tulehu dan juga sebagai upaya dalam memotivasi generasi sepak bola di Tulehu,” jelasnya.

Menurut Hasan,  terdapat pula bantuan anggaran sebesar Rp 200 juta dari AIA, salah satu sponsor dari klub sepak bola asal Inggris, Tottenham Hotspur. Dana itu ditujukan untuk mengelola Stadion Matawaru di Tulehu. Stadion itu kini menjadi tempat latihan anak-anak Tulehu guna mengembangkan kemampuan sepak bola mereka.

“Meski tidak didukung oleh perusahaan, namun dengan swadaya masyarakat sejak dulu, Tulehu mampu menyumbangkan sejumlah pemain yang bertalenta bagi Tim Nasional Indonesia,” tandasnya (BB-DIO)