Sikap politisi Partai Gerindra ini, kerap menjadi pemicu perdebatan di ruang-ruang publik (media jejaring sosial). Hendrik pun laksana aktor antagonis dalam sinetron Pilkada Maluku. Muncul membuat riuh ruang publik dan selalu meninggalkan tanya yang berkepanjangan.

Menuver Hendrik memang tak salah. ‘everything is possible’. Maka tidak heran jika Niccoló Machiavelli membabtis politik dengan doktrin “aforisma”, menghalalkan segala cara. Sebab itu, politik dikenal sebagai seni.

HL begitu sapaan akrabnya, sepertinya mencoba memainkan cerita ‘Never Ending Love’ (cinta yang tak pernah berakhir) di Sinetron Pilkada Maluku kali ini.

Meski akhirnya resmi mengandeng Abdullah Vanath (AV) sebagai wakilnya, namun sosok HL sudah terlanjur membuat kepincut banyak pihak dalam prosesnya yang panjang itu.

Bersanding dengan AV, merupakan pilihan yang cukup tepat. AV memiliki reputasi electoral yang cukup menterang. Beberapa kali namanya selalu menempati urutan teratas dalam hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga survei independent.  

Setidaknya kehadiran AV mendapingi HL bakal menjadi batu sandungan bagi MI sebagai calon incumbent. Mantan Bupati SBT ini memiliki link basis yang masih terjaga dengan apik. Fenomena ini dapat terpantau di ruang-ruang publik berbagai platroom media sosial.         

Peta kekuatan kedua kontestan ini memang menarik untuk disimak. Pasangan 2M bakal tampil dengan penuh convidence sebagai sang juara, tapi memiliki rival politik yang juga tidak mudah untuk dikalahkan.

Dinamika politik kedepan, bisa saja laksana tanggul pasir yang siap pecah. Apakah dominasi MI yang kini mengandeng MM masih digdaya seperti sedia kala?  Ataukah pasangan HL-AV akan menjadi pilihan alternatif yang dirindukan?

Pertanyaan ini tentunya belum bisa terjawab dengan gamblang, karena sampai detik ini, PDI-Perjuangan sebagai parpol pemenang Pemilu 2024 di Maluku belum juga menentukan sikap.

Sejatinya cerita Pilkada Maluku mendatang, kuncinya ada pada peran partai besutan Megawati Sukarno Putri. Kemana arah PDI-Perjuangan,  akan menentukan siapa lakon terbaik yang terpilih di sinetron Pilkada Maluku mendatang.

Belive or not, PDI-Perjuangan menjadi penentu arah kepemimpinan Maluku kedepan.   So pasti, semua hal bisa saja terjadi, kita tinggal menunggu,  siapa yang akan menjadi ‘tanggul pasir’ dan siapa yang akan menjadi air bahnya. Inilah politik ‘everything is possible’ (*)