BERITABETA.COM, Ambon – Gubenur Jawa Timur [Jatim] Khofifah Indar Parawansa bersama rombongan tiba di Kota Ambon dalam rangkaian menjalankan misi dagang di Provinsi Maluku.

Kedatagan Gubernur Jatim disambut Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Nathaniel Orno. Gubernur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kapala Dinas  Perindag, Drajat Irawan, dan Assisten Administrasi Umum Jatim Sjaichul Ghulam, Kamis, (2/12/2021).

Rombongan Gubernur Jatim tiba dengan menggunakan maskapai penerbangan Lion Air pukul 11.35 WIT.

Rencananya, Gubenur Jatim bersama Gubernur Maluku Murad Ismail akan menghadiri acara Penandatanganan MoU dan Kerja Sama Misi Dagang antara Pemprov Jatim dan Maluku di The Natsepa Hotel.

Acara Penandatanganan MoU nanti dirangkai dengan pemberian Cinderamata dari Gubernur Jatim kepada Gubernur Maluku, pembukaan kegiatan misi dagang secara bersama, peragaan Batik Khas Jatim, peninjauan Display Produk.

Setelah itu, Khofifah dan rombongan menuju ke RRI Ambon untuk acara Talkshow pada pukul 17.00 WIT.

MoU antara kedua provinsi ini, menyusul data dari Disperindag Jatim menyebutkan, nilai total neraca dagang pada tahun 2020 yang dibangun antara Jatim dan Maluku mencapai Rp 2,67 triliun.

Dengan rincian kontribusi dari Jatim ke Maluku senilai Rp 2,43 triliun sedangkan kontribusi dari Maluku ke Jatim senilai Rp 251,14 miliar.

Proses kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan neraca dagang antara kedua daerah.

Ekonomi Jawa Timur memiliki kharakteristik yang berbeda dengan Maluku, Jatim didominasi oleh sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian. Sedangkan Maluku didominasi oleh sektor perikanan, peternakan, perkebunan, pertanian, dan pariwisata.

Perbedaan karakteristik ini memungkinkan kedua provinsi untuk bekerjasama dan saling mengisi serta bersinergi untuk mendorong kinerja ekonomi bagi kedua provinsi yang selanjutnya juga memberikan dampak positif terhadap kinerja ekonomi Nasional.

Komoditi utama perdagangan antar pulau Jatim yang potensial untuk dikerjasamakan antara lain adalah beras, bawang merah, makanan ringan atau produk UMKM, jagung pipil kering, cabai rawit, daging ayam dan olahan, telur, dan lain-lain.

Sedangkan komoditi utama perdagangan Maluku antara lain adalah arang, cengkeh, jahe merah, pala, kemiri glondong, kopra, kayu manis, kenari, kepiting, rumput laut, dan lobster beku. (BB)

Editor : Redaksi