BERITABETA.COM, Ambon - Gubernur Maluku Murad Ismail dan Gubernur Jawa Timur [Jatim] Khofifah Indar Parawansa remsi meneken Memorandum of Understanding (MoU) untuk menjalankan misi dagang kedua daerah.

Penandatanganan kerjasama ini berlangsung di Grand Ballroom The Natsepa Hotel, Ambon dirangkai dengan pemukulan Tifa oleh Gubernur Murad Ismail dan Gubernur Khofifah, sekitar pukul 02.00 WIT, Kamis, (02/12/2021).

Kerjasama kedua provinsi ini bertujuan untuk untuk meningkatkan jejaring konektivitas pelaku usaha antar kedua provinsi. Dengan harapan kerjasama ini dapatr meningkatkan perekonomian kedua provinsi dan tidak tergantung kepada daerah bahkan negara lain.

Gubernur Murad Ismail dalam kesempatan itu mengatakan, agenda misi dagang dan penandatanganan kerjasama ini merupakan  cerminan dari pentingnya saling menolong, mendukung dan membutuhkan antara kedua pemerintah daerah.

Pemprov Jatim sebagai sebuah provinsi dengan kemajuan pembangunan dan tingkat perekonomian yang tinggi serta memiliki para pengusaha besar, diharapkan dapat berinvestasi ke Maluku, karena di Maluku memiliki SDA yang melimpah, tetapi belum banyak dikelola secara optimal.

"Apa yang menjadi kelebihan di Jawa Timur, kiranya dapat ditularkan bagi Maluku. Dan kami berharap produk-produk UMKM Maluku dapat mengisi pasar-pasar besar di Jawa Timur dan sebaliknya," harap Gubernur.

Dikatakan, misi dagang ini merupakan terobosan yang positif sekaligus membuka peluang bagi kedua provinsi, untuk saling membangun hubungan perdagangan yang didukung peran pemerintah seperti kebutuhan komoditi.

"Apa yang kita lakukan hari ini adalah membangun jembatan antara Maluku - Jatim bukan membangun tembok," tandas Gubernur Murad.

Semnetara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, apabila pelaku usaha sudah menentukan produk kerajinan berdasarkan analisis peluang usaha, maka mereka dapat menentukan sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha tersebut.

Dalam perencanaan proses produksi, kata dia, sangat diperlukan pengelolaan yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan, salah satunya sumber daya material (fisik).

Menurutnya, perusahaan atau pelaku usaha pada umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, tetapi membeli dari pihak lain.

Khofifah menambahkan, para pelaku berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga paling murah meskipun melalui tahapan pengangkutan dan membuat proses pengolahan seefisien mungkin.