Pemprov Maluku - Jatim Teken MoU Misi Dagang, Rempah dan Ikan Maluku Jadi Incaran
"Mereka [pelaku usaha dari Jatim] membutuhkan semua itu di Maluku. Apakah pala, kopra dan rempah-rempah lainnya. Ikan dan seterusnya,” ujarnya.
Dikatakan, dari 32 rute tol laut di Indonesia, 27 itu basisnya di Surabaya. Maka pihaknya harus membangun jembatan untuk memberikan kepastian kemudahan konektivitas yang lebih bagus.
Ekonomi Jatim kata dia, memiliki karakteristik yang berbeda dengan Maluku. Jatim didominasi sektor industri pengolahan, perdagangan dan pertanian. Sedangkan Maluku didominasi oleh sektor perikanan, peternakan, perkebunan, pertanian, dan pariwisata.
"Perbedaan karakteristik ini memungkinkan kedua provinsi untuk bekerjasama, saling mengisi serta bersinergi untuk mendorong kinerja ekonomi bagi kedua provinsi, yang selanjutnya juga memberikan dampak positif terhadap kinerja ekonomi Nasional," katanya.
Ia menjelaskan, komoditi utama perdagangan antar pulau Jatim yang potensial untuk dikerjasamakan antara lain adalah beras, bawang merah, makanan ringan atau produk UMKM, jagung pipil kering, cabai rawit, daging ayam dan olahan, telur, dan lain-lain.
"Sedangkan komoditi utama perdagangan Maluku antara lain adalah arang, cengkeh, jahe merah, pala, kemiri glondong, kopra, kayu manis, kenari, kepiting, rumput laut, dan lobster beku," jelasnya.
Usai penandatangan MoU kedua pimpinan daerah ini langsung meninjau 40 stand UMKM yang tersedia di lokasi acara. Puluhan stand tersebut terdiri dari 16 stand UMKM asal Maluku. Salah satunya Gaav Eat and Craft.
Komoditi yang ditawarkan usaha ini adalah makanan dan kerajinan seperti Abon Ikan Tuna dan Jus Pala Morela. Serta 24 stand UMKM asal Jatim. Salah satunya UD. Rafi Jaya. Komoditi Kerajinan yang ditawarkan adalah Kulit Ukir seperti sepatu, topi dan produk berbahan kulit asal Kota Sidoarjo (*)
Editor : Redaksi