Ilham menerangkan, pembiayaan petani sangat penting kalau bicara tentang pembangunan pertanian. Ini setelah pemerintah menyiapkan pembiayaan melalui bank namanya KUR Pertanian.

Dia membeberkan, pada 2021 lalu pemerintah pusat menyiapkan anggaran KUR sebanyak Rp 700 miliar. Sedangkan Tahun 2022 ini naik menjadi Rp 900 miliar.

“Tahun 2021 lalu, KUR hanya terserap Rp 98 miliar. Sementara September 2022, KUR pertanian baru tersalur, sebanyak Rp 148 miliar atau 16 persen,” bebernya.

Menurutnya, saat ini fasilitas pemerintah melalui bank belum diakses petani lantaran banyak petani belum paham apa itu KUR Pertanian.

"Sekarang ini kita tidak lagi ketergantungan terhadap APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten/kota. Padahal pemerintah sudah siapkan pembiayaan melalui KUR. Memang sektor Pertanian sudah bertransformasi.  Dulu masih tradisional kini maju dan moderen. Jadi pendekatan adalah bisnis. Kalau bisnis bicara resiko atau untung rugi,” ucapnya.

Kendati demikian, dia sudah membentuk fasilitator keuangan mitra tani di Kabupaten Maluku Tengah. Sementara 15 November 2022 lalu, pihaknya  membentuk mitra tani di Kabupaten Buru.

"Tugas mereka adalah mendampingi para petani untuk mendapat laporan akses pembiayaan dari perbankan,” pungkasnya. (*)

Editor : Redaksi