BERITABETA.COM, Ambon – Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn). Drs. Murad Ismail meminta segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup birokrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku untuk dapat menjaga spirit  kebersamaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan  dan pembangunan di wilayah Maluku.

“Maluku adalah aset berharga yang harus dijaga melalui kunci kebersamaan dalam merajut persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa,” kata Gubenur dalam sambutannya pada acara Halal Bi Halal  yang digelar Pemprov Maluku di Gedung Islami Center, Waihaong, Ambon, Rabu (26/6/2019).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Maluku juga mengajak seluruh masyarakat Maluku agar berkomitmen menjaga kondusifitas keamanan menghadapi hasil sengketa Pemilu 2019. Dan melalui bingkai Halal Bi Halal ini, diharapkan segala perselisihan di masyarakat dapat dihentikan.

“Sejak awal pada tahapan Pemilu, kami telah berkomitmen menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah. Kita harus hilangkan saling ejek, hasut dan dengki. Sebab, pelan-pelan bisa mengakibatkan perang saudara. Buang jauh-jauh perbedaan perselisihan,” pinta mantan Komandan Korps (Kakor) Brimob Kepolisian RI itu.

Gubenur dan Wagub Maluku didampingi para istri, Kapolda Maluku, Pangdam XVI Pattimura dan Syekh Jaber dalam sesi salaman pada acara Halal Bi Halal Pemprov Maluku, Rabu (26/6/2019)

Gubernur menandaskan, pengamalan nilai-nilai spiritual tidak sekedar mengusung konsep ketuhanan sebagai dasar keillahian, tetapi juga memiliki dimensi kemanusiaan. Dimana semua pelaksanaan spiritual itu sarat dengan nilai-nilai kebersamaan.

“Di Maluku berbeda-beda tetap satu sebagai orang bersaudara bukan hanya punya hubungan darah, tetapi karena lahir dan dibesarkan di bumi Siwalima ini,” tandasnya.

Senada dengan Gubernur, Syekh Ali Jaber dalam tausiyahnya mengajak seluruh umat beragama di Maluku senantiasa mensyukuri nikmat kedamaian.

Menurutnya, nikmat ini tidak dimiliki oleh negara luar semisal Palestina, Yaman, Irak dan Suriah. Bagi Syekh Jaber, Indonesia memiliki  keberuntungan karena masyarakatnya hidup dalam suasana tenang dan damai.

Kedamaian begitu penting wajib dimiliki sebuah bangsa. Syekh Jaber bahkan mengutip kisah Nabiyullah Ibrahim Alaihi Salam. Dimana saat meninggalkan anak dan istrinya menuju Mekkah, doa pertama yang disampaikan kepada Allah SWT agar kelak menjadikan negeri ini dipenuhi kedamaian dan ketentraman.

Kisah Nabi Ibrahim ini patut direnungi, sebagai bagian dari kontemplasi kebangsaan dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi negara “Baldatun Tayyibatun Warabun Ghafur”.

Syech Jaber meminta setiap anak bangsa Indonesia wajib mengorbankan harta dan nyawa mereka, bila ketentraman dan kedamaian di negara ini terganggu.

Jangan sampai, imbuh Syekh Jaber, bila nikmat damai itu telah dicabut tidak akan lagi dikembalikan. “Kita tidak ingin Indonesia serupa Palestina, Irak, Yaman dan Suriah. Kita inginkan secara bersama agar kedamaian terus terpelihara dengan baik di negara ini,” harapnya.

Halal Bi Halal yang menjadi tradisi digelar pasca libur  Idul Fitri 1440 H/2019 M, selain dihadiri jajaran pejabat dan ASN di lingkup Pemprov Maluku acara yang rutin setiap tahun dilakasanakan ini juga dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, S. Pd, M. Pd didampingi Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh, H. Yamin, S. Ag, M. Pd. I, Kapolda Maluku Irjen Pol. Royke Lumowa, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq, serta sejumlah pejabat Forkopimda lainnya.

Kegiatan berlangsung di bawah sorotan tema “Merajut Kebersamaan dalam Mewujudkan Maluku yang Terkelola Secara Jujur, Bersih, Melayani dan Terjamin dalam Kesejahteraan serta Berdaulat atas Gugusan Kepulauan” (BB-ASA)