BERITABETA.COM, Ambon – Rasa haru dan sedih tak bisa dibendung  Gubernur Maluku Said Assagaff.  Linangan air mata pun bercucuran. Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku ini terlihat menangis saat memberikan sambutan terakhir dalam pertemuannya dengan ribuan Aparat Sipil Negara (ASN), di halaman belakang kantor Gubernur Maluku,  Kota Ambon, Selasa (5/3/2019).

Didampingi istrinya Ny. Rety Assagaf serta Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, juga bersama istri, momen pertemuan bersama ribuan ASN  itu berlangsung  haru. Sejumlah ASN juga terlihat meneteskan air mata saat mendengar sambutan dan berjabat tangan dengan Assagaff yang telah malang melintang di dunia birokrasi di Provinsi Maluku.

Masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku yang menggunakan jargon Setia ini akan berakhir pada 10 Maret 2019. Setia dipilih rakyat Maluku dan kemudian mengabdi sejak tahun 2014 silam.

“Saya sangat sedih akan perpisahan, selama 38 Tahun, setengah hidup saya mengabdi untuk Maluku, ada banyak sukacita yang dialami bersama sama seluruh ASN,” kata Said dengan mata berkaca-kaca.

Said meniti karir sebagai ASN dari bawah. Ia menanjak naik menjadi Kepala Sub Bagian. Kemudian menjabat Kepala Bappeda, Kepala Inspektorat, Seketaris Daerah hingga Wakil Gubernur Maluku mendampingi Karel Albert Ralahalu. Puncaknya, Dia menjadi Gubernur  Maluku, meski hanya 1 periode.

“Terima kasih. Kalian semua sudah membantu kami dalam menjalankan roda pemerintahan. Apabila ada hal-hal yang menyinggung dan kurang berkenan, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” imbuhnya.

Dalam proses pemerintahan kedepan, Assagaff berharap ASN dapat bekerja secara profesional. Orang yang bekerja tulus untuk kemajuan, pasti terpakai. “Insya Allah pasti akan dipakai, tidak usah percaya dengan isu yang ada. Kerja percaya diri, bangun terus silahturahim antara sesama rekan kerja,” pintanya.

Diakhir massa jabatannya, Assagaff mengaku telah bertemu Presiden Joko Widodo. Orang nomor 1 Indonesia itu, menyampaikan salam kepada masyarakat Maluku.

Menurutnya, Presiden sangat mencintai Maluku. Salah buktinya adalah melalui kunjungan kerja ke Maluku. Dimasa jabatan Assagaff, Presiden sudah bertandang sebanyak 6 kali di Bumi para Raja-Raja ini. “Beliau sangat mencintai kita, karena itu kita jangan lupa pengorbanan beliau kepada Maluku,” harapnya.

Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, mengakui perasaannya saat ini penuh dengan sukacita, karena dapat berkumpul bersama jajarannya sebelum menyudahi masa jabatannya bersama pasangannya Assagaff.

“Setiap masa ada pemimpin, dan setiap pemimpin ada masanya. Karena itu diakhir tugas, saya sangat bersukacita, diakhir masa jabatan bisa berkumpul dengan seluruh ASN,” katanya.

Selama lima tahun, Sahuburua mengaku tidak pernah menemukan permasalahan yang berat. Sebab tugas yang dijalankan ASN berlandaskan semangat profesionalisme. Didukung visi, misi dan mantapnya pembangunan Maluku yang rukun, religius, damai, sejahtera, aman, berkualitas dan demokratis. Ini semua dilakukan dengan semangat Siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan.

“Kami menyadari dalam lima tahun, visi yang ditetapkan belum kami selesaikan menyeluruh. Harapan kita itu akan diteruskan untuk membangun daerah dan bangsa ini,” harapnya.

Sahuburua menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan moril, maupun sumbangan pikiran yang diimplementasikan untuk membangun Maluku. “Jika ada hal-hal yang selama ini tidak berkenan di hati ASN, saya bersama Gubernur memohon maaf,” imbuhnya.

Sabuburua mengaku, meski masa jabatan dirinya bersama pasangannya telah usai, namun semangat pengabdian kepada Maluku terus membara dan tak akan pernah sirna.

Mewakili ASN wanita, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Maluku, Froena Koedoeboen, mengucapkan terima kasih dan pengharagaan yang tinggi untuk kepemimpinan putra-putra terbaik Maluku dan telah menjadi inspirasi.

“Gubernur dan Wakil Gubernur memberikan contoh bagaimana bekerja, kerjasama dalam khas budaya Maluku, menciptakan kehangatan, keakraban, mendahulukan yang lebih tua, apalagi dalam keseteraan gender,” tandasnya.

Dikatakan, kesetaraan gender telah dibuktikan kedua pasangan tersebut dengan menempatkan sejumlah perempuan menduduki jabatan eselon. “Mereka menciptakan suasana kerja yang harmonis terus terjaga,” ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku, Syarief Bakrie mewakili ASN pria mengaku momen saat ini bukanlah perpisahan. Baginya perpisahan tidak pernah ada tetapi tugas dan tanggungjawab sebagai pemimpin daerah yang berakhir.

Gubernur dan Wakil Gubernur, kata dia merupakan sosok yang sempurna.

“Pak Said merupakan ASN tulen dari staf biasa menjabat Kepala Bappeda, Sekda, Wakil Gubernur dan terkahir Gubernur. Sedangkan pak Zeth Sahuburua merupakan seorang Guru yang beralih sebagai seorang politik yang luar biasa, pimpinan partai politik, ketua DPRD dan Wakil Gubernur,” jelasnya.

Assagaff dan Sahuburua, tambah Syarief adalah sosok yang mencintai rakyat Maluku. Dari mereka masyarakat belajar toleransi dan kebersamaan serta kasih sayang. (BB-DIO-GC)