Gubernur Minta Masyarakat Maluku di Jabodetabek Jaga Kerukunan Antar Etnis dan Agama
BERITABETA.COM, Jakarta – Gubernur Maluku Murad Ismail meminta segenap masyarakat Maluku yang menetap di Jakarta, Depok dan Bekasi (Jabodetabek) dan sekitarnya untuk terus menjaga kerukunan antar etnis, suku dan agama.
Permintaan itu disampaikan dalam sambutannya pada acara Halal bi halal Ikatan Kekeluargaan Masyarakat Negeri Tulehu se-Jabodetabek yang berlangsung di Gedung Pertemuan Sasana Pakarti Jl. Duren Tiga Raya, Jakarta Selatan-DKI Jakarta, pada Minggu (30/7/2023).
Dalam acara yang mengusung tema, "Upu Si Puna Iya, Ehe Nala Imi Puna Ahia (Leluhur Su Bking Bae Jang Donk Bking Jadi Seng Bae), Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Penghubung Provinsi Maluku Saiful Indra Patta, S.STP, M.Si, berharap melalui halal Bi Halal, dapat terus meleburkan perbedaan dan memunculkan persamaan, yang artinya walaupun berbeda, kita dapat saling bertoleransi dan hidup berdampingan secara damai.
Menurut Gubernur, acara Halal Bi Halal dalam masyarakat Islam di Indonesia punya posisi dan peran yang sangat strategis, bukan hanya sebagai media silaturrahim antar sesama Muslim, tetapi juga menjadi media silaturrahim antar sesama anak bangsa yang berbeda golongan, ideologi, suku, maupun agama.
“Apalagi di dalam menghadapi berbagai tantangan modernitas dewasa ini, yang ditandai dengan persaingan di berbagai bidang kehidupan, antara lain sosial, ekonomi dan politik. Semua ini terkadang memicu pertentangan dan merenggangkan silaturrahim kita, dengan kata lain, Halal Bi Halal dapat juga dimaknai sebagai media reintegrasi social,” ungkap Gubernur Murad Ismail.
Ia menguraikan, kegiatan keagamaan seperti Halal bi Halal sangat menekankan pada pentingnya membangun dan mempererat silaturrahim (tali kasih sayang) di antara sesame.
Baik itu ukhuwah islamiyah (persaudaraan atas dasar nilai-nilai islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa dan se-tanah air), serta ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia).
“Perlu saya sampaikan, orang yang senantiasa menghubungkan silaturrahmi dan persaudaraan akan disenangi orang dan diperpanjang umurnya,” ujarnya.
Dengan silaturrahmi dan persaudaraan, hubungan dan pergaulan semakin luas, kita dapat berbincang-bincang tukar informasi sehingga dapat membuka pemikiran-pemikiran baru, yang akhirnya dapat menciptakan hubungan kerja dan sebagainya, yang semua itu dapat mendatangkan rizki lebih luas.
“Saya juga mengajak kita samua terutama Keluarga Besar Masyarakat Tulehu Se-Jabodetabek dan sekitarnya, untuk tingkatkan kulitas kerukunan dan kedamaian diantara sesama. Inilah spirit kebersamaan dan persaudaraan untuk belajar saling memahami, saling mempercayai, saling mencintai, saling menopang, saling membanggakan dan saling menghidupi,”ajaknya.
Gubernur kembali mengingatkan, melalui pesan leluhur orang Maluku yang berbunyi; Potong di Kuku rasa di daging, dan sagu salempeng dipata dua.
“Filosofi dari pesan moral yang telah menjadi kearifan lokal kita orang Maluku ini, dapat dipegang teguh oleh basudara semua di Tanah Rantau, untuk kiranya dapat menjaga persatuan, kesatuan, kekeluargaan, dan solidaritas, sebagai sesama anak Maluku yang ada di perantauan,” tambahnya.
Kegiatan Halal bi halal diketuai Fikri R. Tawainella dan dihadiri perkumpulan Masyarakat Tulehu se-Jabodetabek dan sekitarnya, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda (*)
Editor : Redaksi