Presiden Jokowi mengunggah status ‘lamun sira sekti, aja mateni’ di akun sosial medianya mulai dari Twitter, Facebook hingga Instagram dengan menambahkan:

“Zaman sudah semakin maju, tapi kita tetap mengingat pesan-pesan bijak dan agung para leluhur,” tulis Jokowi dalam kolom captionnya.

Tentunya apa yang disampaikan Jokowi sebagai respon dari sejumlah kritik yang saat itu dialamatkan kepadanya juga melalui media yang sama.

Disini kita sadar,  bahwa kita (netizen) terkadang  berubah menjadi  sensitif dan responsip bahkan terkadang ramai-ramai mengecam sesama, apabila melihat sesuatu yang terjadi di dalam dunia yang dirancang dengan konsep ‘kerangka sarang lebah’ itu ada yang salah atau keliru.

Ibarat ‘spesies baru’ di dunia maya yang berperilaku seperti lebah. Kita saling menyengat, melepas racun yang membuat nyeri di hati dan bengkak di dada sesama penghuni.

Kita seakan lupa manusia adalah mahluk Tuhan yang selalu salah. Dari zaman kenabian hingga saat ini, tak ada manusia yang luput dari kesalahan termasuk meraka yang diterpandang sekalipun dalam posisi dan jabatan (***)