BERITABETA.COM, Ambon – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku, Tony Pariela mengatakan, pihaknya membutuhkan penguatan dana agar lembaga yang dipimpinnya dapat berperan optimal dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan olahraga di daerah itu.

Hal itu terungkap saat Rapat Anggota XV KONI Provinsi Maluku Tahun 2019 yang diikuti para pengurus dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota, berlangsung di Ambon, Sabtu (09/02/19).

“Rapat ini menjadi sangat penting, karena kita harus merumuskan langkah-langkah strategis yang harus diambil, terutama untuk menyiasati keterbatasan (dana) saat ini. KONI terbatas membiayai kebutuhan dan penyelenggaraan olah raga,” kata Tony Pariela dalam forum tersebut.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan diri untuk dapat mengikuti pra Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung tahun ini, sebagai syarat keikutsertaan dalam PON 2020 mendatang, di Papua.

“Oleh karena itu, di tengah-tengah keterbatasan yang dihadapi beberapa  tahun terakhir ini, kita harus mencari jalan keluar untuk  menyiasatinya, agar cabang-cabang olahraga yang diikutkan dalam pra PON bisa sukses, sehingga bisa mempersiapkan diri menuju PON 2020 di Papua.

Diakui Pariela, keterbatasan finansial itu menyebabkan KONI Maluku tidak dapat menyelenggarakan beberapa agenda penting tahun lalu.

Menurutnya, dari total anggaran yang diajukan KONI Maluku tahun lalu sebesar Rp14 miliar, Pemerintah Provinsi Maluku hanya menggelontorkan Rp 1,5 miliar saja untuk penyelenggaraan kegiatan dalam tahun ini.

“Saya mengajak kita semua untuk tidak mengeluh, tapi bagaimana kita mengurus energi pikir untuk merumuskan langkah-langkah yang murah meriah,” ujarnya kepada seluruh peserta forum.

Dalam Rapat Anggota XV KONI Provinsi Maluku Tahun 2019 itu juga dilantik Satuan Tugas (satgas) yang tugasnya antara lain menggagas pemikiran-pemikiran unggul untuk menyiasati situasi saat ini.

Sementara itu, Gubernur Maluku Said Assagaff, dalam sambutannya yang dibacakan staf ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Rony Tairas, mengatakan, bantuan pendanaan bagi sejumlah atlit, pelatih maupun organisasi keolahragaan di Maluku masih sangat terbatas, sehubungan dengan kondisi keuangan daerah.

“Namun demikian, kondisi tersebut bukanlah alasan bagi kita untuk tidak berprestasi, mengingat masih terdapat sejumlah peluang alternatif yang dapat disiasati untuk mengatasinya, seperti menjalin kemitraan dengan melibatkan pengusaha/swasta di daerah ini,” kata Assagaff.

Dia berharap, melalui rapat itu KONI Maluku dapat melakukan evaluasi terhadap berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan. Selain itu, dapat merumuskan dan menyusun rencana program yang stategis untuk masa yang akan datang.

“KONI Maluku harus melakukan konsilidasi internal untuk dapat mempersiapkan cabang olah raga yang potensial. Ini sangat penting untuk kita dapat mengukur secara objektif seberapa besar potensi kita dalam menghadapi kegiatan-kegiatan olah raga ke depan” katanya. (BB-ENY)