BERITABETA.COM, Ambon – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Samson Attapary mengungkapkan penyesalannya terkait sikap KONI Maluku yang dinilai telah melakukan pemborosan anggaran dengan memasukkan honor Satgas KONI lebih besar dari atlit.

Pernyataan ini diungkapkan, menyusul terungkap pemberian honor kepada para atlit yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX sangat kecil.

“Honor para atlit mesti dikoreksi, karena ternyata porsi honor terbesar bukan di atlit dan pelatih tetapi itu ada pada orang-orang KONI,”sesal Attapary dalam keterangan pers, di Gedung DPRD Maluku.

Samson mencontohkan, atlit yang berangkat ke PON Papua berjumlah 46 orang, tapi Satgas KONI yang ditugaskan kurang lebih 40 orang. Itu artinya, satu atlit mendapat satu Satgas dan ini namanya pemborosan .

Menurutnya, subjek untuk kegiatan kompetisi di PON bukan organisasi KONI, tetapi cabang olahraga.

“Atlit yang harus menjadi prioritas. Mereka berlatih dari pagi, istirahat siang lanjut di sore hari, dan tidak ada pekerjaan lain, mereka hanya fokus disitu, mestinya honor mereka itu diperbesar,”tegas Attapary.

Politisi PDI-P Maluku ini bahkan mengusulkan agar honor bagi Satgas KONI itu ditiadakan, karena mereka yang duduk di KONI adalah orang-orang yang mapan secara ekonomi.

Ia menambahkan, orang-orang yang duduk di KONI tujuannya untuk mengabdi, bukan untuk mencari pekerjaan.

“Mereka yang di KONI itu semuanya sudah mapan, tidak perlu lagi terima seperti itu, dan kedepan Pemda harus mengevaluasi,”cetusnya.

Ia membeberkan, honor atlit dan pelatih itu sebesar Rp2,8 juta sementara untuk Satgas KONI itu berkisar antara Rp 3-4 juta per/bulan (BB-PP)