Sementara itu Raia mengatakan, lagu Di Antara Dia ia tulis terinspirasi dari cerita-cerita yang dialami oleh banyak orang di sekitarnya, ia rangkum untuk dijadikan lirik sebuah lagu. Lagu tersebut bercerita tentang sepasang kekasih yang terlibat suatu hubungan yang didasari perasaan cinta yang tidak bisa dipaksakan. Namun, jauh sebelum hubungan dan perasaan itu lahir, sudah ada hubungan dengan hati yang lain.

Pesan lagu tersebut agar kita tidak memaksakan sesuatu yang diharapkan dan diinginkan, jika hal itu akan menyakiti hati yang lain. Sebesar dan setulus apapun cinta itu, bukankah mencintai itu tidak selalu harus memiliki?

Juga  pada kesempatan yang sama, Zhia mengatakan, Story of Lea berdiri pada 21 Oktober 2019 di Bandung. Berawal dari satu hobi dan misi yang sama, yang pernah direncanakan untuk band mereka sebelumnya, tetapi tidak terlaksana. Karena kesibukan masing-masing, akhirnya band tersebut bubar. Namun Raia dan Zhia tetap bersemangat untuk melanjutkan misi tersebut, dengan menerapkan konsep musik yang diusung Story of Lea pada saat ini. Background bermusik para personal Story of Lea dari lingkungan keluarga.

“Story berarti cerita, semua lirik lagu karya Story of Lea berasal dari kisah nyata yang pernah dialami oleh banyak orang. Lea bila diartikan secara numerik angkanya berjumlah 18, artinya ekspresi kreatif, menurut studi numerologi. Berdasarkan itu, akhirnya kami memutuskan untuk memberi nama band kami Story of Lea. Sasaran bermusik kami tujukan untuk seluruh lapisan masyarakat, baik remaja, maupun dewasa, semoga lirik lagu dan alunan musik yang kami sajikan dapat mewakili perasaan semua orang,” kata Zhia.

Story of Lea  sudah mempunyai add player sendiri, sehingga tidak menjadi kendala bagi Ruang Kreasi Studious untuk mengemas keperluan live perform mereka. Kebiasaan Story of Lea saat tampil dipanggung yang juga menampilkan lagu-lagu tradisi Sunda, menurut Dicky itu sesuatu yang luar biasa, karena jarang dilakukan oleh para musisi milenial, khususnya di Jawa Barat. Dicky tidak menutup kemungkinan di kemudian hari Ruang Kreasi Studious meriliskan Story of Lea dengan lagu Sundanya.

Zhia mengatakan, “Menyajikan karya musik yang diadopsi dari tradisi dan budaya akan menjadikannya sesuatu yang berbeda, bisa dianggap sebagai sebuah kreativitas, dan bentuk kebanggaan dan apresiasi kami pada seni budaya tanah kelahiran kami, Sunda.”(BB-MF)