BERITABETA.COM, Bula — Keterbatasan fasilitas berupa sarana dan prasarana pendukung menjadi salah satu alasan tidak bisa digelar pelaksanaan Kompetensi Sains Madrasah [KSM] pada masing-masing sekolah.

Penyebabnya, KSM tingkat Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] tahun 2022 yang dilaksanakan secara online ini terpaksa harus dipusatkan pada 16 lokasi bagi siawa-siswi Madrasah Ibtidaiyah [MI], Madrasah Tsanawiyah [MTs] dan Madrasah Aliyah [MA].

"Pelaksanaan KSM ini dilaksanakan secara online, karena keterbatasan beberapa Madrasah terkait sarana dan prasarana, maka difokuskan pada 16 titik lokasi," ungkap Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama [Kemenag] SBT, Abdu Ernas pada pembukaan KSM di Aula MAN 2 SBT, Sabtu (13/8/2022).

Ernas membeberkan, untuk jadwal pelaksanaan KSM bagi MA digelar pada hari ini, sementara MTs dilaksanakan pada hari minggu dan MI sendiri baru akan dilaksanakan pada hari Senin mendatang.

Sementara untuk peserta tambah dia berjumlah 165 orang yang terdiri dari tingkat MA sebanyak 84 peserta, tingkat MTs 63 peserta dan tingkat MI 18 peserta.

"Dari hasil kompetisi tingkat kabupaten ini akan diikutkan 11 siswa untuk mengikuti kompetisi tingkat lanjut, tingkat provinsi di Provinsi Maluku," bebernya.

Kepala Kantor Kemenag SBT, M. Jen Tepinalan menandaskan, pelaksanaan KSM ini bertujuan untuk melatih diri agar terbiasa untuk selalu meningkatkan daya nalar, kreatifitas dan berfikir kritis, serta mampu mengamplikasikan dalam sikap dan langkah pengembangan kedepan.

"Kegiatan ini juga merupakan ajang mencari bakat, mencari siswa dan siswi terbaik agar bisa berprestasi di tingkat kabupaten ini, kemudian tingkat provinsi dan Insha Allah ada yang mewakili SBT ditingkat nasional," tandas M. Jen Tepinalan.

Pada kesempatan tersebut, dia berpesan kepada semua peserta KSM di kabupaten penghasil Minyak Bumi itu agar menjungjung tinggi nilai sportifitas dalam berlomba, mengikuti dengan baik serta menang dengan bermartabat.

Ia juga menegaskan, momentum KSM tersebut harus mengobarkan semangat juang dan tidak merasa minder dengan peserta dari Madrasah-Madrasah yang lain.

"Menanamkan spotrifitas dan daya tangguh yang diimbangi dengan kesantunan sikap dalam setiap kompetisi yang diikuti. Apapun hasilnya, tetap proses yang dijalani harus dihargai," pintanya.

Dia berharap agar melalui ajang KSM ini bisa dapat meningkatkan mutu dan kualitas Madrasah di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu, karena ini adalah wahana prestasi siswa Madrasah.

"Lewat pelaksanaan KSM ini, akan memotivasi dan menumbugkembangkan budaya sains di lingkungan Madrasah," harapnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi