Pancasila dalam Aksi: Menghidupi Pancasila di Tengah Pandemi

Oleh karena minimnya kesadaran sejarah terhadap Pancasila, maka komitmen masyarakat terhadap Pancasila menjadi melemah. Setiap komitmen akan menjadi komitmen yang kokoh apabila komitmen itu lahir dari kesadaran sejarah. Secara terminologi “historical consciousness” dipahami sebagai kesadaran sejarah (awarenes of the history) keberadaan manusia.
Dalam konteks Indonesia maka dapat disebutkan sebagai kesadaran sejarah keberadaan manusia Indonesia. Kesadaran sejarah dapat diuraikan dari berbagai segi, namun beberapa hal pokok ialah kesadaran sejarah mengakui kekhususan suatu peristiwa sejarah sebagai peristiwa yang unrepeatability.
Selain itu, kesadaran sejarah (historical consciousness) turut membentuk sudut pandang (point of view) tertentu terhadap sesuatu. Dan dari sudut pandang itulah kita dapat melihat sesuatu, menilai, hingga menetapkan pilihan atau komitmen untuk bersikap secara kontekstual dalam konteks masa kini. Kesadaran sejarah juga membentuk perilaku aspresiatif terhadap kenyataan pluralitas sekarang ini.
Kedua, momen masa kini atau kesadaran sosial masa kini (social awareness). Secara bebas “kesadaran sosial masa ini” dapat diartikan sebagai suatu kesadaran kritis terhadap realitas sosial atau problem sosial yang dialami oleh komunitas (masyarakat). Karena itu, kesadaran sosial masa kini disebut juga kesadaran sosial kritis (critical social consciousness).
Kemampuan (ability) untuk memberi respon secara kritis pada persoalan sosial yang dihadapi masyarakat, serta kemampuan untuk menempatkan perspektif (sudut pandang) yang tepat menjadi amat penting.
Problematika sosial yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini ialah “pandemi global Covid-19”. Realitas pandemi Covid-19 merupakan momen masa kini yang penting untuk mendorong penguatan komitmen merevitaliasi dan mereaktualiasi nilai-nilai hidup Pancasila. Nilai-nilai keimanan/ketuhanan, moralitas, kemanusiaan, gotong royong, tenggang rasa, kerjasama, persatuan, dan keadilan.
Relasionalitas momen masa lalu dan momen masa kini membentuk komitmen terhadap yang teguh dan utuh pada Pancasila sebagai kesadaran nasional. Kedua momen ini mengokohkan komitmen terhadap Pancasila. Bahkan kedua momen yang dikemukakan tadi dapat menjadi daya dorong (driving force) untuk penguatan komitmen terhadap pancasila.
Dari penguatan komitmen terhadap Pancasila itulah, maka akan membentuk implementasi nilai-nilai pancasila dalam perbuatan. Reaktualiasi dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila yang dilakukan secara berkelanjutan dan simultan akan menjadi kekuatan bersama untuk menghadapi berbagai persoalan kebangsaan, termasuk pandemi Covid-19. Pancasila dalam perbuatan atau Pancasila aksi (pacasila in action) adalah wujud nyata komitmen yang kuat terhadap Pancasila.
Semoga momen Covid-19 dapat memperbarui komitmen bersama sebagai warga bangsa untuk semakin mantap dan penuh komitmen terhadap pancasila serta mengaktualisasi nilai-nilai pancasila dalam perbuatan (tindakan) yang solider dan peduli dengan para korban terdampak Covid-19 (***)