BERITABETA.COM, Jakarta -  Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sebagai organisasi yang menaungi sebanyak 300 lebih media online di Indonesia, dalam waktu dekat membentuk Tim AMSI Crisis Center Covid-19.

Tim ini dibentuk  untuk membantu pekerja media dan keluarganya yang terpapar Covid-19, agar mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai dan melewati masa pemulihan dengan baik.

AMSI Crisis Center Covid-19 akan dipimpin Koordinator Utama, Upi Asmaradhana (CEO KGI Network), dengan melibatkan pengurus AMSI pusat dan daerah, serta para ahli di bidangnya masing-masing seperti: dokter, psikolog, agamawan dll.

Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan, meskipun banyak media telah menerapkan ketentuan bekerja dari rumah sesuai ketentuan pemerintah, sebagian kecil tim masih diperlukan melakukan peliputan untuk memotret dan melaporkan langsung kondisi penanganan pandemi di lapangan.

“Untuk memberikan informasi yang utuh bagi publik, pekerja media tetap perlu melakukan observasi dan konfirmasi realitas di lapangan, tidak cukup hanya melalui ruang Zoom atau telepon,” kata Wenseslaus di Jakarta, Jumat (23/7/2021).

Tak pelak, kata dia,  saat gelombang ketiga pandemi melanda Indonesia, yang saat ini jumlahnya mencapai 3 juta jiwa, dan jumlahnya bertambah cukup signifikan dalam satu bulan terakhir, di antara pasien terpapar itu adalah pekerja media dan keluarganya.

Kondisi ini berdampak pada kelangsungan produktivitas media dalam memenuhi hak informasi publik.

“Ketika pekerja media terpapar atau keluarganya, berarti mereka harus berhenti melakukan tugas lapangan, setidaknya selama satu bulan untuk perawatan dan pemulihan,” urainya.

Menurutnya, seperti warga lainnya, para pekerja media tersebut, tidak selalu mudah mendapatkan akses layanan kesehatan saat kondisi puncak pandemi seperti sekarang ini.

“Inilah yang menjadi alasan AMSI  berinisiatif membentuk Tim AMSI Crisis Center Covid-19,” tandasnya.

Kalangan dokter yang telah menyatakan kesediaannya untuk membantu Tim AMSI Crisis Center Covid-19 terdiri dari,  dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD (Direktur RS Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta), dr. Khoirul Hadi, SpKK (Dokter spesialis di Solo dan sekaligus penyintas COVID-19), dr. Adib Khumaidi, SpOT. (Ketua Terpilih PB IDI & Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia), dr. Mahesa Paranadipa Maikel, MH (Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi IDI & Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia), dr. Ulul Albab, SpOG. (Sekjen POGI JAYA).