Selama berlayar dan sesampainya di perairan Kepulauan Tanimbar sekitar 50 Mil antara Perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar, kapal ini diterjang gelombang setinggi 3 meter, sehingga mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal dan kobaran api dari dalam kapal.

Sekitar pukul 5 dinihari pada 3 September 2021 KM. Hentri mengalami kebakaran hebat. Para ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke dalam air.

Dua orang ABK meninggal dunia akibat terjebak dalam kapal. Sedangkan 5 orang lainnya selamat, dan 25 orang hingga kini dinyatakan hilang.

Informasi yang diterima Basarnas Ambon, pada saat KM. Hentri terbakar sebanyak 30 orang ABK melompat menyelamatkan diri ke air dan hanyut terbawa arus sekitar 20 Mil dari Pulau Mulo.

Pada 6 September sekitar pukul 1 siang 5 orang ABK berhasil di temukan oleh Kapal Motor Pencari Telur Ikan yang berasal dari Pulau Tanimbar dalam keadaan selamat dan dievakuasi ke Desa Mun Pulau Tanimbar Kei guna mendapatkan perawatan.

Menurut keterangan salah satu korban selamat menerangkan, seb anyak 30 orang dalam kapal naas ini melompat ke dalam air, dan berenang menjauhi kapal.

“Namun karena tinggi gelombang sebagian dari kami terpisah dan hilang. hanya kami yang berhasil selamat,” ungkap korban selamat itu.  

DATA KORBAN:

Ardian Rahman – Sukabumi (Selamat), Cikun, Adam Fauzan – Sukabumi, Angga Framudya – Sukabumi (Selamat), Resa Rendy – Jakarta, Imron – Jakarta, Maman – Sukabumi, Suhendar – Sukabumi, Indra – Sukabumi, Hengki – Palembang (Selamat), Asep Suryana – Sukabumi (Selamat).

Wawan – Jakarta, Angga – Jakarta, Lasari – Ambon (Selamat), Adam – Sukabumi, Suparman – Sukabumi, Yusuf – Sukabumi, Andri-Sukabumi, Salim – Sukabumi, Damar – Sukabumi, Agus – Jakarta, Didin – Sukabumi.

Heru – Sukabumi, Tomi, Anggi – Cianjur, Saputra – Jakarta, Bayu – Jawa Timur, Putra – Jakarta, Akmal – Jakarta, Arifin-Sukabumi, dan Ade Setiawan – Sukabumi. (BB-RED)