BERITABETA.COM, Ambon — Sebanyak lima awak kapal KM Hentri yang selamat dari kecelakaan laut di perairan Tanimbar Provinsi Maluku pada 3 September 2021 lalu sudah dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Dari informasi yang diperoleh beritabeta.com di Ambon, Minggu (26/9/2021), kelima awak kapal tersebut tiba di Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta Jakarta, Sabtu (25/9/2021).

Mereka dinyatakan sehat dan diterima oleh tim dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta perwakilan pemerintah Kabupaten Sukabumi dan anggota Komisi IV DPR RI Daerah Pemilihan Kota/Kabupaten Sukabumi, drh. Slamet.

Kepulangan mereka ke Jakarta didampingi Kepala Pangkalan PSDKP Tual. Selanjutnya, tim dari Ditjen Perikanan Tangkap mengantar mereka ke Kabupaten Sukabumi.

Anggota Komisi IV DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Sukabumi drh. Slamet mengapresiasi langkah KKP dan tim gabungan dari instansi terkait terhadap proses evakusi yang dilakukan terhadap awak kapal KM Hentri.

Dia meminta, apabila terjadi peristiwa serupa yang menimpa awak kapal, diharapkan penyelamatan korban dapat dipercepat dan lebih ditingkatkan lagi.

"Bekerja di laut memang memiliki risiko yang tinggi, perlu koordinasi yang apik dari berbagai pihak. Saya meminta, nakhoda kapal perikanan juga responsif segera melaporkan ke pelabuhan perikanan apabila terjadi kecelakaan agar dapat segera ditangani dengan cepat," harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya,  kelima ABK tersebut selamat saat melompat ke laut sambil berpegangan pada jeriken yang mereka bawa saat kapal terbakar.

Kelima ABK itu adalah Adrian Rahman, Asep Suryana, dan Angga Framudya, yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Lalu, Hengky dari Palembang dan Lasari dari Ambon.

Kepala Kantor Basarnas Ambon, Mustari mengatakan lima ABK tersebut selamat setelah sempat terombang ambing di laut selama empat hari.

“Mereka terombang ambing selama empat hari di laut, itu informasi yang kita terima,” kata Mustari.

Saat kejadian itu, sebanyak 32 ABK langsung melompat ke laut menyelamatkan diri.  Namun karena cuaca yang buruk dan gelombang sangat tinggi, para ABK ini terpisah satu sama lain dan dan akhirnya sebagian hilang.

Menurut Mustari, kelima ABK tersebut selamat setelah ditolong nelayan.   Saat ditemukan, kondisi kelima ABK itu sangat lemas. Mereka pun dibawa ke Tanimbar (*)

Pewarta : Azis Zubaedi