BERITABETA.COM, Namlea – Dua pasien Covid -19 di Kabupaten Buru  berinisial ABK dan MAM, bebas joging (olahraga lari) pagi di zona terbuka.

Aktivitas kedua pasien ini bahkan diunggah di media sosial facebook. Keduanya mengaku sehat dan bisa berlari 3 kilometer yang tidak mungkin dapat dilakukan orang sedang sakit.

Aksi kedua pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) diungkap keduanya pada akun facebook masing-masing, Selasa (16/6/2020).

Akun Facebook ABK sempat melakukan siaran langsung saat mereka sedang berolahraga pagi di depan lokasi karantina Penginapan Silta. Lewat siaran langsung tadi, keduanya mangabari kepada keluarga teman dan sahabat di rumah, bahwa mereka sehat.

Sambil memajang foto mereka yang sedang berlari di zona terbuka, MAM menuliskan kalimat,”Habis lari jarak tempuh 3 km, kira kira kalo orang sakit mampuh tidak lari 3 km? Sapa mau Help.”Sambil memajang emoji ketawa dan oke.

Sementara ABK menulis,”GTO ( gerakan Tanpa Olahraga) rutin insyallah katong SEHAT.”

ABK menulis juga di dinding Facebooknya,”Kalau SWAB itu positif berarti penyakit sudah ada dalam diri /Corlota. Tapi alhamdulilah SEHAT”.

Kicauan ABK yang lain berbunyi,”Kalau ada rapat PANSUS COVID-19 Katong (kami) bisa ijin sheer hadir lai ka di parlement.”Sambil membuat tagar #jejakpendapat.”

Spontan kicauan AMB dan MAM ini mendapat respon dari keluarga, teman , sahabat dan banyak warganet. Banyak yang masuk memberi semangat bagi keduanya agar cepat bebas dari Covid-19.

“Semangattt ade.. Insya Allah selalu dalam lindungan Allah SWT,”tulis seorang sahabat.

Namun tidak sedikit pula yang mulai tidak percaya dengan status C-19 yang disandang ABK dan MAM.

“Ana ada sehat-sehat ini kong dong bilang dia sakit itu bagimana, tar masuk akal lay,”tulis Unhi Mukaddar.

“Gejala covid skrng bukan yang sakit lay, tapi yang jaga kritik awas dapa ancam deng rapid test,”kritik Arman Mukhlis sambil memasang emoji ketawa.

ABK dalam postingan yang lain turut memajang bantuan dari manajemen BRI Namlea terhadap mereka yang jalani karantina di Silta, termasuk  karyawan BRI. Bantuan dalam banyak rupa, hingga susu beruang.

Sambil menyebut nama F, karyawan bank yang dikarantina di Silta, ABK menuliskan kalimat,” BRI IS THE BEST pasok trus far katog pasien OTG/bukan CORLOTTA, biar imun tambah kuat.he he he.”

Sesama rekan satu karantina, mereka saling menyemangati agar lekas sembuh dari C-19. F pun membalas kicauan ABK .

“Siap abang. Semangat katong pasti pulang secepatnya. Beta rindu beta keluarga”tulis ibu muda ini sambil memasang tiga emoji sedih.

Aksi olahraga di zona terbuka ABK dan MAM yang dipajang di Facebook itu ternyata juga banyak dipantau warga dalam kota Namlea. Selain ada yang menyemangati,  ada juga yang gemas dan khawatir.

“Cuma di Namlea pasien Covid yang sudah jelas positif bisa bajalang bebas. Barani bajalang di dekat beta pung rumah beta iko deng rep 8×8,” tulis seorang ibu rumah tangga di dinding fb-nya karena khawatir.

Kemudian kicauan ibu ini mendapat sahutan dari banyak orang. Ada yang bercanda dengan katakan tidak berani. Ada juga yang usul lapor.”Lapor polisi ma Anom,”saran Darma Utami Ningsih.

Banyak yang bercanda, tapi ada yang mulai terpengaruh info yang lain dan menangapinya dengan nada negatif.

“Ada harus dong ada yang bilang par proyek,”nyerocos seorang ibu guru sambil memajang tiga emoji tutup mulut.

Sementara itu, ABK dalam postingannya, tadi pagi, sempat mengusik rekan-rekan wartawan agar menanyakan keberadaan satu pasien lagi yang belum kelihatan bersama mereka di Silta.

Namun Jubir Satgas Nani Rahim yang dikonfirmadi tadi siang memastikan kalau orang yang disinggung ABK sudah bergabung di lokasi karantina Silta. “Sudah di Silta. Kemarin memang belum sempat dievakuasi,”terang Nani Rahim.

Satu akun facebook Fahryl Kaunar, menyoalkan rapid test di kepolisian dan di TNI, diduga karena ada istri polisi dan anggota TNI yang positif Covid-19. Ia menuliskan kalimat, “Kira kira Tim Covid Buru pernah rapid test massal anggota di Polres dan Kodim kaseng ee…?#tanya saja.”

Menanggapi pertanyaan bernada menghasut warga agar tidak percayai Satgas Covid-19 itu, Nani Rahim dengan diplomatis menegaskan, Kodim dan Polres sudah rapid test.”Polres dong rapid sandiri di Poliklinik Polres.  Kodim sudah  rapid di RS, kompi dari tim yang ke sana,”jelas Nani Rahim.

Dijelaskan juga, sebanyak 25 orang karyawan di Bendungan Waeapo yang dari zona merah Jakarta dan tiba hari Sabtu lalu di Namlea, tadi pagi juga sudah jalani rapid test di Klinik Medika. Namun hasilnya belum disampaikan Klinik Medika ke Satgas.

“Biasanya kalau  ada yang reaktif mereka langsung kabari dengan mengirim hasil pemeriksaan,”imbuh Nani Rahim.

Menjawab wartawan tentang kicauan ABK dan MAM di Facebook, Sekertaris Satgas Covid-19 Kabupaten Buru, Azis Tomia menegaskan kalau keduanya sudah tahu apa itu OTG yang positif Covid-19.

Azis tidak memasalahkan kicauan mereka.”Itu hanya curhat,”kata Aziz.

Azis lalu membuka data kenapa ABK dan MAM di-swab tenggorokan. Hasil itu berawal dari rencana keduanya hendak bepergian ke Bula, SBT untuk mengerjakan suatu proyek di kabupatrn tersebut.

Kemudian tanggal 7 Juni lalu, mereka jalani rapid test mandiri, tapi hasilnya reaktif.

“Dong ini mau ka Bula ada pekerjaan yang  kedua kali. Lalu di rapid reaktif, akhirnya beta seng  kasih surat jalan. Lalu Ibu Nani yang  ambil alih untuk penanganan kesehatan di-swab “tutur Azis.

Nani Rahim langsung mengambil langkah men-swab keduanya tanggal 9 Juni lalu dan sampelnya dikirim ke Ambon. Hasilnya diumumkan tanggal 14 Juni, keduanya positif Covid-19 (BB-DUL)