Ia mengatakan keputusan aklamasi diambil untuk menyelamatkan jalannya Muktamar, yang dinilai sudah berada dalam situasi darurat.

Mardiono mengklaim sekitar 80 persen dari total peserta menyatakan setuju agar Muktamar ke-10 mengambil langkah cepat dengan memilih ketua umum secara aklamasi.

Seperti diketahui, PPP menggelar Muktamar X untuk menentukan pengurus baru pada Sabtu 27 September  di Hotel Mercure.

Terdapat 3 calon. Selain Agus dan Mardiono, ada juga Mantan Dubes Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie.

Kubu Mardiono melalui jubir PPP, Usman Tokan, mengeklaim Mardiono yang sebelumnya Plt, terpilih secara aklamasi.

"Iya, terpilih secara aklamasi," kata juru bicara PPP, Usman M. Tokan.

Pada saat pembukaan, sempat terjadi ketegangan. Massa pendukung masing-masing calon saling teriak hingga menimbulkan kericuhan, bahkan berujung saling lempar kursi.

Meski sempat memanas, panitia menegaskan rangkaian muktamar tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Nah, di sisi lain, Sekretaris SC Muktamar X PPP, Rusman Yakub, menyebut Agus Suparmantolah yang terpilih.

Agus mengatakan, dalam sidang paripurna pertama terjadi kekacauan karena ada pihak yang ingin memaksakan sidang berjalan tak sesuai dengan aturan. Setelah itu, pimpinan sidang pertama, Amir Uskad, meninggalkan ruangan (*)

Editor : Redaksi