Kubu Mardiono dan Suparmanto Melebur, Sekretaris PPP SBT: Tidak Ada Lagi Dualisme

BERITABETA.COM, Bula — Kubu Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto yang berselisih di Muktamar ke-X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Ancol telah melebur.
Hal tersebut menyusul dikeluarkan keputusan pengesahan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP masa bakti 2025-2030 dengan duet Mardiono dan Agus Suparmanto di pucuk partai berlambang Ka’bah tersebut oleh Kementerian Hukum.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Idrus Wakano kepada wartawan, Senin (6/10/2025) menandaskan, dinamika yang terjadi di Muktamar PPP beberapa waktu lalu itu menjadi sesuatu yang lumrah.
Idrus mengungkapkan, pertarungan yang sesungguhnya bukan di Muktamar, namun pertarungan di internal PPP itu merupakan sebuah ikhtiar untuk mengembalikan kursi ke senayan.
"Itu jadi visi bukan saja kelompok-kelompok tertentu, tapi jadi visi kader partai di hampir semua daerah dan itu terlihat di Muktamar," ungkap Idrus Wakano.
Dia membeberkan, pasca Muktamar digelar, kedua kubu masih saling mengklaim, namun para Ketua dan Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan sejumlah DPC PPP diminta untuk tetap bertahan di Jakarta dalam rangka melakukan komunikasi-komunikasi dan mendorong komunikasi rekonsiliasi.
"Selain DPW-DPW dan kader lain yang mendorong, DPC SBT terlibat di dalam upaya untuk mendorong rekonsiliasi ini melalui DPW PPP Maluku dan itu dirapatkan bersama Ketua Wilayah dan Sekretaris Wilayah di Jakarta," bebernya.
Anggota DPRD SBT ini mengaku, pasca rekonsiliasi di Kementerian Hukum pada sore tadi itu menandakan bahwa tidak ada lagi dualisme kepemimpinan di internal PPP.
Dia menegaskan, sebagai kader dan pengurus partai di tingkat DPC, dia dan rekan-rekannya sangat bersyukur atas langkah baik yang diambil oleh para elit-elit partai dengan menurunkan ego masing-masing demi kepentingan partai di momentum Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang.
"Sebagai kader, sebagai pengurus partai di tingkat DPC kita bersyukur. Saya secara pribadi dan Fathul sebagai Ketua DPC bersyukur, karena ini langkah yang baik diambil oleh elit-elit partai, menurunkan ego masing-masing untuk kepentingan partai di Pemilu nanti," akuinya.
Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon ini menepis isu-isu liar yang mengkait-kaitkan perselisihan pendapat di PPP dengan jabatan Ketua dan Sekretaris DPC, serta jabatan anggota DPRD SBT yang diemban saat ini.
Anak muda yang fokal berbicara di rapat-rapat dewan ini memastikan tidak ada masalah apa-apa pasca rekonsuliasi ini, sehingga dia meminta kepada para kader dan konstituen PPP untuk fokus dalam melakukan konsolidasi partai agar target pada Pemilu 2029 bisa tercapai.
"Tidak ada lagi wacana-wacana soal PAW, tidak ada lagi wacana soal dualisme kepengurusan pengambilalihan kekuasaan partai di tingkat DPW dan DPC, sudah tidak ada lagi pasca rekonsiliasi dilakukan," pungkasnya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi