BERITABETA.COM, Jakarta -  Anggotta Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty  menyuaran sejumlah persoalan di Maluku saat rapat bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait.

Politisi PKS itu menyampaikan sejumlah catatan penting terkait penyaluran BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) di Maluku.

Dalam rapat tersebut, Menteri PKP) Maruarar Sirait langsung merespons secara personal.

“Ibu dari Maluku tadi mana ya? Tanggal 26 saya ada di sana. Kita bisa bertemu di Banda Neira,” kata Menteri PKP dalam forum.

Saadiah, yang sejak awal konsisten memperjuangkan isu perumahan rakyat di daerah kepulauan, menyambut baik rencana tersebut.

Dalam paparannya, Saadiah menekankan persoalan khas Maluku: permukiman pesisir yang tersebar, jumlah rumah tidak layak huni yang kecil per desa tetapi kritis, serta wilayah 3T yang membutuhkan pendekatan berbeda.

“Di sejumlah desa, rumah tidak layak huni hanya tujuh atau delapan, tapi semua itu penting. Kebutuhan masyarakat kepulauan tidak bisa disamaratakan,” tegasnya.

Saadiah juga menyampaikan apresiasi terhadap program penataan kawasan Banda Neira, yang dianggapnya bukan hanya proyek fisik tetapi bagian dari pelestarian warisan sejarah bangsa.

Rencana pertemuan langsung antara Menteri dan Saadiah di Banda Neira menjadi simbol kolaborasi pusat-daerah dalam memperjuangkan hak masyarakat Maluku (*)

Editor : Redaksi