Temui Dirjen Perikanan Tangkap, Bupati Sampaikan Nasib Nelayan dan Potensi Perikanan SBT
BERITABETA.COM, Jakarta — Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri menemui Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lotharia Latif di ruang kerjanya di Jakarta, Senin (17/11/2025).
Dalam pertemuan yang dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan SBT Surahman dan Sekretaris Dinas Perikanan SBT Abdul Gafur Rumagia itu, Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri menyampaikan soal nasib para nelayan dan potensi perikanan yang dimiliki kabupaten bertajuk ‘Ita Wotu Nusa’ ini.
Fachri mengungkapkan, potensi perikanan tangkap di SBT sangat besar, namun sejauh ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Dia membeberkan, para nelayan di SBT masih menggunakan alat tangkap sederhana dengan sistem hanya satu hari melaut dan kembali (one the fishing day).
“Terdapat beberapa sarana dan prasarana yang sudah dibangun oleh pemerintah di Kabupaten SBT, seperti pelabuhan perikanan dan Cold storage, tapi saat ini tak dapat dimanfaatkan karena dalam kondisi rusak,” ungkap Fachri Husni Alkatiri.
Ia berujar, dengan potensi perikanan yang dimiliki ini, dia sangat berharap agar KKP dapat membantu kabupaten yang dipimpinnya itu untuk bisa memanfaatka potensi yang ada secara optimal dengan bantuan alat tangkap moderen dan merevitalisasi sarana dan prasarana perikanan yang telah dimiliki daerah ini.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, di sektor perikanan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah mengajukan 6 kampung nelayan merah putih kepada KKP, sehingga dia sangat berharap bisa mendapat perhatian khusus dari KKP.
“Sebagai pertimbangan, posisi SBT sangat strategis dalam pemanfaatan perikanan tangkap, karena beririsan dengan WPP 714 dan 715 serta berhadapan dengan WPP 178,” pungkansya.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lotharia Latif mengatakan, saat ini KKP sedang fokus pada salah satu program besar Presiden Prabowo Subianto, yakni program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP).
“Kendala yang kami lihat dari program ini adalah ketersediaan lahan,” kata Lotharia Latif.
Lotharia mengungkapkan, pada tahun 2026 mendatang KKP menyiapkan 1000 Kampung Nelayan Merah Putih dan yang sudah tercover lewat anggaran sebanyak 250.
“Hampir seluruh kabupaten/kota di Maluku sudah mengusulkan KNMP kepada pemerintah. Yang perlu diperhatikan dari program KNMP adalah, program ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat nelayan agar bisa lebih sejahtera,” ungkapnya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi