BERITABETA.COM, Ambon – Mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Ambon, Richard Louhenapessy menyampaikan sikap keberatan untuk dicalonkan sebagai Calon Gubernur (Cagub) maupun Wakil Gubernur (Cawagub) Maluku di Pilkada Serentak pada  2024 mendatang.

Keberatan Richard disampaikan saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus DPD II Partai Golkar Kota Ambon di Musda Partai Golkar Kota Ambon yang berlangsung di Marina Hotel, Rabu (9/9/2020).

Sebelumnya orang nomor 1 di Kota Ambon ini diusung oleh seluruh PAC Golkar se- Kota Ambon, termasuk juga Ormas yang didirikan Golkar sebagai Cagub dan Cawagub pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku mendatang.

Alasan Walikota Ambon ini menolak dukungan itu, karena keinginan itu berbenturan dengan rekomendasi DPD I Partai Golkar Maluku  yang pada Musda DPD Partai Golkar Maluku.

Saat Musda DPD Partai Golkar Maluku,  telah menetapkan untuk mengusung Wakil Ketua DPP Partai Golkar Hamza Sangaji sebagai Cagub untuk Pilkada Maluku.

Dalam kesempatan itu, kata Richard, momentum Pilkada masih terlalu jauh, tidak bisa dibicarakan sekarang, sehingga harus dipikirkan secara matang bahwa kapan momentum itu disipakan dan kapan dilaksanakan.

“Waktunya masih lama, DPD I telah merekomendasikan Pak Hamzah Sangadji sebagai Calon Gubernur Maluku. Saya tidak ingin bicara itu,” ujar Richard.

Ia beranalogi, kalau membicarakan masalah Pilkada Maluku saat ini, sama halnya dengan menaruh lalat dan ditembak pakai meriam. Untuk itu, harus dipikirkan secara baik, jangan sampai berpengaruh buruk bagi pencitraan partai.

Ia mengatakan, dukungan terhadap dirinya yang disampaikan dalam pandangan umum itu hanya euforia semata, sehingga tidak perlu untuk ditanggapi serius. Sebab, DPD Golkar Maluku secara resmi telah merekomendasikan Hamzah Sangadji.

“Rekomendasi kepada Pak Hamzah itu resmi dari DPD. Yang disampaikan tadi itu karena terbawa emosi saja dengan suasana yang ada. Bagi saya itu biasa-biasa saja. Tapi secara fatsun politik, tetap pak Hamzah,” tegasnya.

Politisi senior Partai Golkar ini juga menilai apa yang disampaikan dalam pandangan umum oleh sejumlah PAC tersebut tidak bersifat edukasi kepada kader partai, karena sudah bertentangan dengan rekomendasi dari DPD I Golkar Maluku.

“Sekali lagi, ini ibarat menaruh lalat lalu ditembak pakai meriam. Saya sangat matang dan dewasa dengan masalah seperti ini, jadi saya tidak akan pernah mengganggu porsi pak Hamzah,” pungkasnya. (BB-AHM)