Pasca pandemic Covid-19 melanda Kota Ambon terjadi penurunan pengunjung yang berobat ke sejumlah Puskesmas di Kota Ambon mencapai 30 – 40 persen. Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon drg. Wendy Pelupessy kepada media mengaku terjadinya penurunan jumlah pengungjung ke Puskesmas ini, karena masyarakat takut berobat ke Puskesmas.
Gadis berumur 21 tahun, asal Namrole, Kabupaten Buru Selatan ini terpaksa harus memutar otak, untuk mencari tambahan biaya di tengah pandemic Covid-19 yang melanda Kota Ambon dengan menjual masker kain.
Penghargaan ini sekaligus menempatkan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy sebagai salah satu speaker atau panelis dalam kegiatan DataGov Ai e-summit & e-Award 2020 yang direncanakan akan berlangsung pada hari Selasa (24/11/2020) secara virtual.
Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Ambon membubarkan sejumlah warga yang berolaraga sore dan para pedagang yang berjualan di lokasi Lapangan Merdeka, Kota Ambon.
Aparat kepolisian dari Polresta Pulau Ambon dan Pp. Lease mengamankan seorang mucikari berinisial SN (24 tahun) yang menawarkan layanan pekerja seks komersial (PSK) melalui aplikasi pesan instan Mi-Chat kepada pria hidung belang.
Kinerja Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Ambon diapresiasi oleh Walikota Ambon Richard Louhenapessy. Walikota menilai tim Covid-19 sukses menekan angka kasus terkonfirmasi positif Corona lewat Operasi Yustisi protokol kesehatan.
Sekda Provinsi Maluku, Kasrul Selang membuka secara resmi Pameran Alat Musik Tradisional di Kota Ambon. Pameran yang digelar secara nasional di seluruh museum provinsi se-Indonesia ini dibuka di Museum Siwalima, Provinsi Maluku, Selasa (10/11/2020).
Sudah banyak pengakuan dari penyintas (penderita) Covid-19 yang memberikan testimoni terkait Covid-19. Mereka rata-rata mangaku sama sekali tidak merasakan gejala apapun atau yang disebut dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).
Setelah menggelar aksi menutup ruas jalan yang melintasi kawasan Gadihu, Desa Batumerah, Kecamatan Sirmau, Kota Ambon, Rabu (4/11/2020) sore, warga Gadihu kembali melanjutkan aksi protes dengan menanam pisang di tengah ruas jalan yang sudah berlubang itu.
Aksi penutupan ruas jalan ini, dilakukan lantaran warga Gadihu pada, Rabu (4/11/2020) sore, karena merasa kesal, jalan yang sudah rusak tersebut, tidak pernah diperhatikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan Pemprov Maluku untuk diperbaiki.