Ada di Zona Rawan Gempa, Konstruksi RSUP Leimena Harus Dikaji
BERITABETA.COM, Ambon – Keberadaan bangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Johanis Leimena di Desa Rumah Tiga, Teluk Ambon, Kota Ambon menjadi perhatian dari Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam kunjungannya ke Maluku.
RSUP itu, ternyata berada di zona rawan gempa dan tsunami, sehingga Pemerintah Provinsi Maluku diminta segera melakukan kajian cepat terhadap konstruksi bangunan tersebut.
"Konstruksi dan desainnya dicek kembali apakah sudah tahan gempa tektonik magnitudo 7,5 hingga delapan atau belum," ujar Dwikorita saat pertemuan bersama forkopimda Maluku dan Kota Ambon di Ambon, Kamis (2/9/2021) malam.
Menurut Rita sapaan akrabnya, keadaan morfologi pesisir pantai Desa Poka dan Rumah Tiga merupakan kupasan Alluvial yang memungkinkan terjadinya longsoran bawah laut.
Selain itu, bentang alam sekitar menunjukkan bahwa tanah di lingkungan sekitar RSUP dibangun merupakan tanah urugan dan sedimen serta tidak jauh dari daerah aliran sungai (DAS) yang dapat meningkatkan risiko dampak gempa bumi dan tsunami.
"Kalau belum tahan gempa, segera lakukan rekayasa terhadap bangunan RSUP Leimena sehingga fasilitas kesehatan ini saat terjadi bencana," katanya.
Ia juga meminta Pemprov Maluku melibatkan para ahli gempa dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon serta LIPI dan BMKG untuk melakukan penelitian dan kajian konstruksi bangunan RSUP dalam waktu dekat.
"Kajian juga harus menyangkut ketahanan konstruksi bangunan terhadap kemungkinan terjadinya likuefaksi, mengingat pesisir pantai kedua desa di kecamatan Teluk Ambon itu rawan terjadi longsoran bawah laut yang dapat memicu terjadinya gempa dan tsunami.
Selain Kota Ambon, tambah Rita kajian dan pemetaan yang sementara dilakukan di Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat bertujuan untuk memperbaharui peta zona rawan gempa dan tsunami di tiga wilayah itu.
Tentu, untuk disusun rencana aksi tanggap darurat bencana serta upaya mitigasi yang akan dilakukan baik dalam skala jangka pendek, menengah dan panjang.
Menyikapi hal ini, Pelaksana Tugas Sekda Maluku Sadli Ie menegaskan, pihaknya akan segera berkoordinasi untuk membahas laporan dan masukan Kepala BMKG dengan instansi teknis terkait untuk diputuskan langkah- langkah penanganan.
"Hasil pertemuan ini akan segera ditindaklanjuti dengan berbagai pihak, keberadaan RSUP ini dapat berdampak besar bagi peningkatan kesehatan masyarakat Maluku di masa mendatang," katanya (*)
Editor : Redaksi