BERITABETA.COM, Ambon – Kecelakaan laut kembali terjadi. Kali ini KM. Marsia dengan rute Tulehu tujuan Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dikabarkan tenggelam dengan tumpangan 13 orang. Lima  diantaranya terdapat warga negara asing (WNA).

Sebanyak 13 orang berada di atas kapal naas ini. Lima diantaranya adalah WNA. Kapal beretolak dari Pelabuhan Tulehu menuju Pulau Banda, namun dikabarkan mati mesin dan mengalami kecelakaan tenggelam. Sampai saat ini belum diketahui penyebab kejadian tragis itu.

Informasi yang dihimpun beritabeta.com menyebutkan, saat ini Kantor Basarnas Ambon telah mengerahkan regu penyelamat dengan menggunakan kapal KN SAR 235 Abimanyu, untuk mencari lima WNA masing-masing, Jean Claude Phillipe, asal Belanda, Marinda Edison asal Phlipina, Mohammed Hasasan asal Qatar, Edwin Josse Bisslik asal Qatar, dan Antoni Albet Aubrey dari Republic Of Seychelles.

“Kapal  mengalami mati mesin di Selatan Pulau Ambon dan kami baru menerima informasi hari ini sekitar pukul 07:15 WIT dari pegawai Syahbandar Tulehu bernama Hamok,” kata Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin di Ambon, Kamis (14/3/2019).

Selain lima WNA, di atas kapal naas ini juga ada seorang pemandu wisata bernama Andi Nasir Hamadin dan delapan Anak Buah Kapal antara lain Sadi Rudin, Andi Dasri, Fritwan Kekenusa, Sulaiman Amir, Shaq Harfendy, Abdul Ghani, Muh Sating, dan Junaidi.

Menurut Muslimin, KM Mersia dilaporkan angkat jangkar dari Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah pada Rabu, (13/13) pukul 19.00 WIT dan bertolak menuju Pulau Banda menggalami mati mesin di Perairan Selatan Ambon.

Kapal tersebut dilaporkan berada pada koordinnat 4 21.239 S – 128 09′.663 E dan jarak tempuh sekitar 45 NM dari Pulau Ambon dan waktu tempuh kurang lebih dua jam.

Kondisi cuaca saat ini di lokasi pencarian adalah hujan ringan dan kecepatan angin dari arah barat laut antara 3 – 25 knots, sedangkan ketinggian gelombang antara 0,25 hingga dua meter.

“Kami juga menerima informasi dari agen kapal kalau KM Mersia sudah tenggelam dan sekitar pukul 07.10 WIT seluruh awak dan penumpang meninggalkan kapal dan mereka sekrang berada di diatas Life Craft dan masih bisa berkomunikasi dengan agen kapal di Bali, tandas Muslimin. (BB-DIO)