Mercy Barends : 52 PLTD yang Mangkrak di Maluku Siap Difungsikan
BERITABETA.COM, Ambon - Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends mengungkapkan sebanyak 52 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel [PLTD] di Provinsi Maluku yang mangkrak pasca-dibangun pada tahun 2017 silam, akan kembali dibangun dan difungsikan.
Jumlah ini merupakan bagian dari total 97 PLTD yang mangkrar di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.
“Pak Menteri ESDM telah menyepati mencabut moratorium dan memutuskan untuk melanjutkan pengadaan mesin-mesin baru dan dilakukan relokasi untuk difungsikan di Maluku dan Maluku Utara,” kata Mercy Barends kepada wartawan usai menggelar pertemuan bersama pihak PT PLN Wilayah Maluku – Maluku Utara di Ambon, Kamis (21/10/2021).
Menurut Mercy, untuk merampungkan puluhan PLTD ini, telah disepekati bersama antara Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM, untuk diterapkan dalam 4 skema. Tiga skema diantaranya adalah dengan melakukan relokasi mesin-mesin PLTD yang dibagi dalam 3 klaster.
Mercy mengakui, awalnya sudah ditetapkan tidak boleh ada lagi relokasi mesin-mesin PLTD, karena saat ini sudah mulai diterapkan transisi energi dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan.
Hal ini kemudian berubah, setelah adanya hasil rapat Komisi VII dengan Kementerian ESDM yang didalamnyaa ada Dirjen Kelistrikan pada Februari 2021, kemudian disepakati adanya pengecualian kepada daerah-daereh yang sudah dibangun fasilitas PLTD, terutama di Maluku dan Malut.
Untuk itu, kata dia, pada klaster pertama akan difokuskan untuk memfungsikan sebanyak 31 PLTD yang meliputi 16 PLTD di Maluku dan 15 di Malut dengan target akan tuntas pada Desember 2021 mendatang.
“Targetnya 28 PLTD sudah harus menyala dan memasok aliran listrik di 182 desa yang ada di dua provinsi ini. Saat ini 3 PLTD diantaranya semenetara dalam proses pembangunan untuk melayani listrik di 9 desa,” ungkapnya.
Sedangkan untuk klester kedua, 29 PLTD yang terdiri dari 15 PLTD di Maluku dan 14 di Malut juga akan difungsikan dengan pendekatan relokasi mesin.
Politisi PDI-Perjuangan asal Maluku ini menjelaskan, pendektan relokasi mesin-mesin PLTD ini dilakukan dengan mengambil mesin-mesin PLTD yang layak pakai 80 persen atau mesin baru hasil pengadaan di provinsi dipindahkan di Maluku dan juga diambil dalam daerah Maluku.
“Tentunya ini untuk ditempatkan di sejumlah PLTD yang telah dibangun di sejumlah wilayah terpencil. Jadi mesin-mesin lama dan kecil itu diarahkan kesana untuk menyiasati kelangkaan pasokan listrik yang terjadi,” jelasnya.
Terkait relokasi mesin PLTD dari Maluku ini akan dilihat lagi, karena beberapa daerah di Maluku saat ini sudah difungsikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas [PLTMG] seperti di Ambon dan Langgur [Maluku Tenggara]. Sehingga dengan pendekatan bolt fuel ini mesin-mesin yang lama akan diarahkan ke pulau-pulau yang selama ini membutuhkan.
“Jadi semua solusi kami coba tempuh agar masalah elektrifikasi di Maluku ini dapat diselesaikan,” bebernya.