BERITABETA.COM, Ambon – PT Pertamina (Persero) Cabang Ambon menargetkan peyaluran dan  pemasaran gas elpiji ke masyarakat Maluku sudah bisa dilakukan pada November 2021 mendatang.

Terget ini, menyusul telah rampungnya pembangunan Terminal Liquified Petroleum Gas [LPG] di Waeyame, Kota Ambon yang tuntas digarap dengan melibatkan 223 perusahaan lokal, yang terdiri dari 208 perusahaan pemasok material dan 15 perusahaan subkontraktor konstruksi fabrikasi.

“Saat ini fasilitasnya sudah rampung dan kita namakan integrated terminal, karena fasilitas terminal ini tidak hanya menyalurkan BBM, namun juga Elpiji untuk wilayah Maluku dan bahkan ke wilayah Indonesia Timur,” kata Region Manager Retail Sales PT Pertamina (Persero) Papua Maluku, Awan Raharjo usai melakukan pertemuan bersama Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends di Pertamina Waeyame, Ambon, Kamis (21/10/2021).

Awan menjelaskan, pertemuan bersama Anggota DPR RI Dapil Maluku ini dilakukan untuk mendegarkan beberapa arahan dan masukan terkait rencana penyaluran gas Elpiji yang ditargetkan akan dimulai pada bulan November mendatang.

Menurutnya, selain masalah Elpiji, pihaknya juga membahas penyaluran BBM dari jenis Solar  [JBT]  yang dipastikan kuotanya aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Maluku.

“Kita berharap kondisi yang ada dapat terus didorong oleh Ibu Mercy agar kendala -kendala yang terjadi di Maluku dapat dibijaki di tingkat pusat nanti. Termasuk kebijakan memulai beroperasikan terminal ini,” urainya.

Awan juga menegaskan, kehadiran Terminal LPG atau integrated terminal Waiyame ini tidak berarti akan dilakukan konvesri bahan bakar kepada masyarakat. Pasalnya, penyaluran gas Elpiji di Maluku tetap akan dilakukan bersama dengan minyak tanah  [Mitan].

“Minyak tanah tetap disalurkan, karena Elpiji yang kita salaurkan adalah jenis Elpiji Non PSO [Public Service Obligation] atau non subsidi, karena kita belum pada tahap konversi BBM, jadi yang disalurkan ke masyarakat Elpiji berwarna pink,” jelas Awan.

Awan menambahkan, dengan beroperasinya Terminal LPG Waiyame ini, kedepan harga Elpiji di wilayah Maluku, khususnya Kota Ambon akan lebih murah, karena penyalurannya di Kota Ambon, tidak lagi dari Surabaya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI  Mercy Barands dalam kesempatan itu menegaskan, dengan telah rampungnya infrastruktur Terminal LPG Waiyame ini, maka tersisa satu tahap lagi yang harus diselesaikan yakni pemberian izin dari Dirjen Migas untuk memulai pengoperasiannya.

“Dari sisi konstruksi semua sudah selesai, tinggal kita mendorong dipercepat soal izinnya saja untuk memulai operasinya,” tandasnya.