BERITABETA.COM, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menargetkan untuk menuntaskan pembangunan terminal LPG di Wayame, Ambon, Provinsi Maluku bulan Juni 2021.

LPG di Wayame dengan kapasitas total 2.000 metrik ton (MT) ini,  digarap  dengan melibatkan 223 perusahaan lokal, yang terdiri dari 208 perusahaan pemasok material dan 15 perusahaan subkontraktor konstruksi fabrikasi.

Dikutip dari detik.com, Pjs. SVP Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan pihaknya akan terus berupaya membangun perekonomian nasional dengan memperhatikan nilai TKDN dalam setiap pembangunan infrastruktur, termasuk dermaga dan tangki LPG di Wayame Ambon, dengan proporsi TKDN sebesar 45,75% yang berasal dari gabungan barang dan jasa.

"Nilai ini lebih tinggi dari standar TKDN proyek Pertamina tahun 2021 yang sebesar 30%," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis, Jumat (2/7/2021).

Adapun perusahaan lokal yang turut berkontribusi dalam pembangunan terminal LPG Wayame, antara lain PT Krakatau Steel, PT Wika Beton, PT Hanil Jaya Steel, PT Gajah Mas Tehnik, PT Gracia Sejahtera Perkasa, PT Global Trimandiri Perkasa, PT Alfa Valves Indonesia, PT Control System Arena Paranusa, PT Merkuri Abadi Globalindo, PT Jayakarta Global Pratama, PT Mitra Galperti, PT Lasindo Jayabermasa, PT Fastindo Wiratama dan lainnya.

Fajriyah menyebut progres pembangunan Terminal LPG Wayame di bulan Juni sudah mencapai 95% dan diperkirakan rampung pada Juli 2021.

"Selain terminal, Pertamina juga membangun dermaga berkapasitas 6.500 DWT di Terminal LPG Wayame. Pembangunan Terminal LPG, dermaga beserta sarana dan fasilitas pendukung ini menelan investasi Rp 330 miliar," jelasnya.

Selain terminal LPG di Wayame, Pertamina juga tengah menggenjot pembangunan 3 infrastruktur LPG lainnya di wilayah Indonesia Timur yang meliputi Terminal LPG di Tenau Kupang (NTT), Terminal LPG di Bima (NTB) dan Terminal LPG di Jayapura (Papua). Total kapasitas dari pembangunan 4 infrastruktur ini mencapai 6.000 MT.

"Pembangunan Terminal LPG ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional serta bagian dari penugasan pemerintah dalam rangka penyediaan energi nasional yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina tahun 2021, yang diharapkan dapat menambah pasokan dan juga keandalan infrastruktur energi nasional," pungkasnya (BB-DIP)