"Kebetulan mama deng papa juga selalu dorong beta untuk tetap menjadi pesilat. Mama deng papa bilang dari pada bergaul sembarangan di luar mending jadi atlet silat," 

 

BERITABETA.COM - Pagi itu sinar matahari di Kota Kudus, Jawa Tengah seakan membakar ubun-ubun kepala.  Suhu di kota berjuluk kretek itu tembus 33 derajat celsius. Padahal waktu masih menunjukan pukul 09.00 WIB.

Belasan orang yang menempati @hom hotel di jalan Tanjung, baru saja bergegas menuju arena GOR Djarum Kaliputu. Tanggal 20 Oktober 2025, menjadi babak baru bagi Kontingen Maluku yang berlaga di arena PON Beladiri 2025.

Ada rasa cemas dan ragu yang menyelimuti sebagian official dan para pelatih di dua Cabang Olahraga (Cabor) yakni Silat dan Kempo. 

Maklum, kontingen Maluku baru saja gagal di dua Cabor Taekwondo dan Tarung Derajat. Para atlet dan pelatih di dua cabor ini terpaksa pulang dengan tangan kosong. Setelah mengalami kekalahan bertubu-tubi. 

Arwin Si Pembawa Hoki

Di sudut ruang GOR Kaliputu, ada  wajah teduh yang menyimpan optimisme tinggi. Penuh ketenangan, sosok itu tengah bersiap diri dengan seragam kebesarannya untuk turun arena tanding.

Dia adalah Arwin Ibrahim. Pesilat Maluku yang akhirnya membawa hoki bagi kontingen Maluku di arena PON Beladiri. 

Arwin menjadi atlet Maluku pertama yang mampu menembus babak semi final dan memberi harapan baru bagi kontigen Maluku.

 

Arwin Ibrahim saat tampil di arena PON Beladiri 2025

 

Pesilat kelahiran Ambon, 11 Maret 2024 ini, harus berjuang keras hingga akhirnya menumbangkan pesilat asal Provinsi Riau, Shatria Bagoes Pratama dalam duel yang menegangkan di babak perempat final, sehari sebelumnya.

Kemanangan Arwin otomatis mengunci satu slot medali untuk Maluku di arena PON Beladiri 2025.