Selanjutnya mengikuti babak kualifikasi PON 2023 di Solo. Di event ini Arwin gagal lolos. Dan terkahir Arwin meraih medali perunggu di PON Beladiri 2025.

"Beta (saya) masih punya impian besar untuk menjadi penyumbang medali untuk Maluku di PON nanti. Semoga masih ada kesempatan -kempatan lain di tingkat Nasional," ungkap Arwin  yang kini tergabung dalam Perguruan Tapak Suci 
Putra Muhammadiyah pimda 034 kota Ambon, kepada beritabeta.com.

Mahasiswa Jurusan Manajemen STIA Said Perintah ini juga mengaku masih punya obsesi yang belum terwujud. Di profesinya sebagai atlet, Arwin ingin menorehkan pretasi sebagai pemegang medali emas di tingkat Nasional.

Selain itu, ia juga punya impian untuk menjadi polisi lewat jalur pretasi kedepan.

"Mungkin setelah sarjana nanti beta ingin ikut tes polisi dengan mengantongi sejumlah sertifikat yang ada," bebernya.

Mengulik soal Cabor Silat di Maluku, Arwin mengaku masih banyak kendala untuk Cabor Silat di Maluku, salah satunya adalah minimnya kompetisi di tingkat lokal, sehingga atlet -atlet silat Maluku kalah jam terbang.

Kemudian, dari sisi teknis,  di Maluku sistem penilaian dalam tanding juga masih manual beda dengan yang digunakan provinsi lain yang sudah pakai sistem digital.

"Wasit juri juga masih butuh banyak pelatihan biar menambah wawasan. Karena banyak wasit juga belum paham aturan, bahkan belum adil. Dan yang terakhir kita butuh pelatih berkualitas dengan pengetahuan nasional," beber Arwin.

Dihadapkan dengan kondisi ini, Arwin mengaku tak pernah menjadikan semua kendala itu sebagai penghalang. Ia mengaku setiap saat harus menjalani latihan mandiri di perguruan dibimbing para senior dan pelatihnya.

"Kebetulan mama deng (dengan) papa juga selalu dorong beta untuk tetap menjadi pesilat. Mama deng papa bilang dari pada bergaul sembarangan di luar mending jadi atlet silat," ungkap Arwin mengutip pesan orang tuanya.

Penuturan Arwin Ibrahim bukanlah hal yang baru. Maluku memang memerlukan pembenahan ekstra, untuk meningkatkan prestasi atlet di tingkat Nasional. Pasalnya potensi bidang olahraga  dengan segudang atletnya, Maluku serupa dengan 'fenomena gunung es" banyak yang belum tersentuh dalam pembinaan yang profesional (*)

Pewarta : dhino pattisahusiwa