BERITABETA.COM, Ambon – Ambon Manise, begitu slogan yang sering didengungkan dan dilekatkan kepada kota ini. Ternyata, slogan itu tidak sebatas pepesan kosong belaka,  tapi fakta yang dirasakan saat ini. Reputasi Kota Ambon dimata dunia terus positif bahkan pengakuan itu makin nyata terlihat.

Kini Ambon kembali mendapat rekomendasi dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI sebagai kota  tujuan study bagi delegasi dari Republik Islam Afganistan untuk belajar tentang toleransi antarumat beragama.

Tak heran, Walikota Ambon Richard Louhenapessy dengan optimis pernah menyampaikan sebuah analogi tentang kota yang dipimpinya ini.

 “20 tahun yang lalu, kota ini menjadi “neraka”, bukan saja bagi Ambon khususnya dan Maluku umumnya, tetapi juga bagi Indonesia bahkan dunia. 20 tahun kemudian, Ambon menjadi kota percontohan terbaik, dan sebagai kota dengan tingkat kerukunan antar umat beragama terbaik di Indonesia,” begitu kata Walikota dalam sambutannya pada acara pembukaan persidangan VII Klasis GPM Pulau Ambon Timur tahun 2019, di Jemaat Efrata Pandan Kasturi, di Kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Minggu (24/3/2019) lalu.

Saat itu Richard Louhenapessy memberikan apresiasi atas kepercayaan pemerintah yang telah menobatkan Kota Ambon sebagai Kota Kerukunan Antar Umat Beragam Terbaik di Indonesia, oleh Presiden Joko Widodo melalui  Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, 20 Februari 2019 lalu.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon sejak tahun 2006 mulai menyadari sungguh, bahwa trend perkembangan pembangunan Kota Ambon dirumuskan dalam sebuah Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) tahap pertama 2006-2026.

Secara sistematis, kata Walikota, dibagi dalam periode-periode kepengurusan. 2006-2011, Pemkot Ambon mampu meletakan dasar pembangunan Kota Ambon. Kemudian pada periode 2011-2016, Waki Kota Ambon berikutnya meletakan tiang-tiang penyangga pembangunan di kota ini.

Ambon meraih Anugerah Harmony Award sebagai kota dengan kategori paling rukun se-Indonesia dari Kemenag RI, bertempat di Kantor Kementerian Agama RI. Penyerahan penghargaan dilakukan Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin dalam Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti ke-73 kepada Wawali Ambon, Syarif Hadler, Kamis (3/1/2019).

Kunjungan Delegasi Afganistan

Hanya dalam waktu dua bulan dari pemberian Anugerah Harmony Award, itu,  melalui rekomendasi Kemenlu RI, Kota Ambon kembali ditunjuk menjadi kota tujuan yang akan dikunjungi delegasi dari Republik Islam Afganistan untuk belajar tentang toleransi antarumat beragama di kota Ambon.

“Dari jadwal yang kami terima delegasi dari Republik Islam Afganistan akan melakukan studi komparatif di kota Ambon pada tanggal 19-21 Juni 2019 mendatang,” kata Walikota  di Ambon, Minggu (2/6/2019).

Menurut Walikota, Kota Ambon mendapat rekomendasi dari Kemenlu) RI sebagai kota yang layak dikunjungi dalam rangka belajar tentang toleransi antarumat beragama.

” Meraka (Delegasi Afghanistan) telah membuka komunikasi dengan Kemenlu RI dan diputuskan Ambon menjadi kota di Indonesia yang ditunjuk untuk studi komparatif,” ungkapnya.

Sebagai persiapan dalam kegiatan ini, telah dijadwalkan tim dari Afghanistan akan datang ke Kota Ambon pada tanggal 14-15 Juli 2019.

“Kunjungan ini merupakan kebanggan bagi masyarakat Kota Ambon. Artinya kota ini semakin mendapat apresiasi dari masyarakat internasional dan yang terpenting Ambon telah memiliki “brand” di mata dunia,”  tandas Walikota.

Walikota juga mengatakan, dalam daftar kota paling toleran berdasarkan hasil penilaian indeks kota toleran (IKT) dari 94 kota yang dilakukan penilaian bersama sembilan kota lainnya di Indonesia, Kota Ambon paling toleran berdasarkan rilis Setara Institute pada tahun 2018.

Setara Institut menyusun peringkat kota paling toleran berdasarkan praktik-praktik toleransi di kota-kota di Indonesia. Sebanyak 94 kota yang disurvei tingkat toleransinya. “Jadi ada beberapa poin yang diamati antaranya, kebebasan beragama/berkeyakinan, kesetaraan gender, dan inklusi sosial dijamin dan dilindungi UU. Selain itu pernyataan dan tindakan aparatur pemerintah kota terkait toleransi juga diperhatikan,”urainya.

Kota Ambon juga meraih Anugerah Harmony Award sebagai kota dengan kategori paling rukun dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Dari sejumlah kota di Indonesia, Kota Ambon kemudian ditetapkan sebagai kota dengan kategori kehidupan keagamaan paling rukun melalui surat keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019.

“Ini menjadi bukti nyata bahwa Ambon telah mendapat pengakuan sebagai kota dengan tingkat kemajuan dalam kehidupan umat beragama cukup toleran,” tandasnya.

Dari catatan redaksi beritabeta.com, sejumlah fakta juga terlihat dari harmoinisasi kehidupan antarumat bergama di Kota Ambon.  Semua  makin terasa dengan terjadinya pembauran warga dua komunitas di setiap event yang dihelat di kota ini. Pada perayaan dan peringatan hari-hari besar keagamaan, sering dijumpai keterlibatan warga dari komunitas lain, baik dari sisi serimonial hingga pada pengamanan kegiatan-kegiatan dimaksud (BB-DIO)