Sebagai Percontohan, Kemenkop RI Jatahi SBT 2 Pembangunan Koperasi Merah Putih

BERITABETA.COM, Bula — Kementerian Koperasi Republik Indonesia (Kemenkop RI) menjatahi Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) 2 pembangunan koperasi merah putih sebagai percontohan dalam program Presiden RI, Prabowo Subianto itu.
Jatah ini dijanjikan langsung oleh Menteri Koperasi RI, Budi Arie Setiadi saat menerima kunjungan Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri bersama rombongan di Kantor Kemenkop RI pada 23 April 2025 lalu.
"Sesuai dengan beliau sampaikan, beliau menjanjikan sebagai percontohan, SBT diberi dua bantuan pembangunan yang berhubungan dengan Koperasi," ucap Fachri Husni Alkatiri dalam sambutannya pada acara penandatangan MoU Pemda SBT dan Kemenkum Maluku di Aula Pendopo Bupati, Jumat (9/5/2025).
Untuk mendapatkan jatah ini, dia meminta kepada Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) SBT, Lutfi Rumata untuk tetap mengejarnya.
"Mudah-mudahan kita bisa dapatkan, saya minta Kadis Koperasi tetap kita kejar itu," pintanya.
Fachri mengaku, karena jatah yang didapatkan hanya dua, dia memutuskan untuk membagi satu unit di wilayah daratan dan satu unit lainnya di wilayah kepulauan.
"Itu tidak semua yang akan dapat, tapi untuk percontohan SBT dapat 2. Satu di daratan, satu nanti kita tentukan di kepulauan," akuinya.
Ia berujar, saat ini ada semacam suara skeptis dan suara kekhawatiran soal program koperasi merah putih ini akan jalan atau tidak.
Bagi dia, program ini sebagai semangat yang sangat menggembirakan. Apalagi SBT dengan jumlah desa sebanyak 198 ini bila semuanya memiliki koperasi merah putih dengan anggaran yang dikabarkan mencapai Rp 5 miliar per koperasi, tentu sangat luar biasa
"Benar ada semacam suara skeptis, ada suara kekhawatiran tentang ini akan jalan atau tidak, tapi sebagai semangat, saya rasa ini sangat menggembirakan kita di kabupaten. Kita punya 198 desa kalau ada setiap desa ada 1 koperasi merah putih, itu luar biasa. Dengan anggaran yang kami dengar, 1 koperasi minimal akan dapat sekitar 5 miliar," ujarnya. (*)
Pewarta : Azis Zubaedi