APJII dan Pemkot Ambon Teken MoU Desa Mandiri Internet
BERITABETA.COM, Ambon – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam upaya percepatan pemerataan akses internet di wilayah Kota Ambon, serta sosialisasi program desa internet mandiri.
Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Ketua Umum APJII, Jamalul Izza dan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy yang berlangsung di Balai Kota Ambon, Kamis (28/11/2019).
Ketua umum APJII, Jamalul Izza mengatakan, program desa mandiri adalah inisiatif APJII untuk bekerjasama menyediakan layanan internet cepat (broadband) kepada masyarakat desa dengan harga terjangkau, yang juga memberikan untung komersil kepada pemerintah desa.
Prinsipnya adalah kerjasama dan kolaborasi antara penyedia jasa internet, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) serta masyarakat desa.
“Sederhananya, program ini ingin menyediakan layanan internet cepat secara mandiri kepada masyarakat desa,” ujar Jamalul.
Menurutnya, ada banyak keuntungan bagi desa, baik untuk Bumdes maupun masyarakat, salah satunya adalah kecepatan internet yang memadai sesuai kebutuhan masyarakat desa. Layanan ini mudah dikelola oleh masyarakat melalui Bumdes.
“MoU ini akan semakin mengakselerasikan desa-desa yang belum terjangkau internet, khususnya di Kota Ambon,” jelasnya.
Diakuinya, berdasarkan survei, penetrasi internet tahun 2018 yang dilakukan APJII, hingga saat ini tercatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 171,17 juta dari total populasi penduduk yakni 264,16 juta jiwa.
Sementara kontribusi pengguna internet di Maluku secara nasional masih relatif rendah, karena baru mencapai 0,6 persen. Jika dibedah lebih detil, pengguna internet di Maluku belum mencapai 60 persen.
“Artinya masih ada 40 persen lebih masyarakat Maluku yang belum terkoneksi internet,” tuturnya.
Untuk itu, APJII ber berkewajiban untuk membantu pemerintah dalam memerdekakan internet hingga ke pelosok negeri. “Dengan program tersebut, APJII menargetkan pada akhir 2020 nanti, sudah 20 ribu desa di Indonesia tersambung internet,” tandasnya.
Setelah penandatanganan MoU, APJII bersama Pemkot Ambon akan menggelar seminar literasi digital pada Jumat (hari ini) di Balai Kota Ambon.
Sementara itu, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengakui, kegiatan ini merupakan kesempatan yang dimiliki untuk memperdalam pengetahuan tentang pentingnya internet yang bukan saja pada level kota tapi sampai ke tingkat desa.
Kegiatan ini sebenarnya merupakan implementasi dari sebuah manivestasi komitmen pemerintah Kota Ambon, yang secara nasional ditetapkan sebagai salah satu kota cerdas dari 100 kota cerdas atau smart city yang ada di Indonesia.
“Konsekuensi dari penetapan Ambon sebagai smart city yaitu harus melengkapi sumber daya manusia. Itu yang paling utama buat saya. Karena bisa dibayangkan untuk ukuran Provinsi Maluku, Ambon ini menjadi parameter. Kalau Ambon sendiri belum sanggup untuk bisa mengelola dan memanfaatkan seluruh Ilmu Teknologi ini secara sendiri,” akuinya.
Pihaknya berterima kasih karena Ambon mendapat kesempatan yang cukup banyak untuk terus mengupdate diri terutama di daerah digitalisasi IT sekarang ini. (BB-DIAN)