“Ketidak Efektifan Pembelajaran Online dan Solusinya”

Oleh : Rusman Dani Rumaen (Mahasiswa S2 Universitas Pattimura Prodi Pendidikan Biologi, Ketua Bidang PU HMI Cabang Masohi)

SEKARANG kita telah masuk pada era baru, dimana dalam sistem pendidikan nasional berubah dari sisi pembelajaran akibat dari Pandemi Covid-19, yang semua aktivitas pendidikan dilaksanakan secara daring (online).

Ini semua dilakukan atas intruksi pemerintah agar penekanan pada proses penyebaran dari virus yang baru ini. Dengan adanya pandemi ini sejatinya kita telah merasakan perubahan besar dari Revolusi Industry 4.0. Seperti yang dikemukakan Kagerman et al. (2011).

Kini berbagai hal mulai dari industri sampai pembisnis bahkan pendidikan telah menyentuh dunia virtual. Menuntut para pendidik dan peserta didik harus cepat beradaptasi dengan perubahan jaman yang kian pesat perubahannya.

Sistem pembelajaran yang semula tatap muka di dalam kelas, kini telah masuk pada sistem pembelajaran yang terkoneksi melalui jaringan internet. Pembelajaran online menghubungkan peserta didik dengan segala infrastruktur ilmu pengetahuan, dari sumber data dan perpustakaan berbasis online.

Perlu diketahui bahwa Pandemi Covid-19  adalah  krisis kesehatan sangat parah yang melanda dunia. Namun, bukan hanya pandemic Covid-19 melainkan juga epidemic seperti : H1N1 dan H5N1 yang pernah melanda beberapa negara di dunia.

Akibat pandemic Covid-19 banyak negara- negara di dunia menutup sekolah dan perguruan tinggi, yang semua aktivitasnya di lakukan secara online. Selaras dengan yang di beritakan  (Kumparan.Com dalam ABC  News 7 Maret 2020), bahwa penutupan  sekolah  terjadi  di  lebih  dari  puluhan negara  karena  wabah Covid-19.

Indonesia juga melakukan hal demikian, dimana satuan pendidikan pada daerah zona-zona tertentu (Kuning, Orange dan Merah) yang di tetapkan melakukan pembelajaran secara daring (online), hanya yang diperbolehkan yaitu daerah berzona hijau.

Namun, bila diperhatikan untuk wilayah Provinsi Maluku apalagi Kabupaten Maluku Tengah pembelajaran daring tidak efektif diterapkan karena terbentur pada infrastruktur jaringan internet, listrik, HP android dan kuota internet yang mahal.

Dengan mewabahnya virus Covid-19 di seluruh penjuru dunia, maka pembelajaran online merupakan bentuk pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi (TI).

Pembelajaran online akan efektif bila sinergitas strategi dan metode pembelajaran tepat sasaran dan sebaliknya. Tenaga pendidik (guru/dosen) dalam melakukan proses pembelajaran online tidak terlalu efektif jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka (diskusi dengan beberapa guru).

Terkait dengan ketidak efektifannya pembelajarn online juga dirasakan oleh orang tua, peserta didik (siswa dan mahasiswa). Bilamana pembelajaran online itu diterapkan pada satuan pendidikan (SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi) yang ada di Maluku bahkan Kabupaten Maluku Tengah.

Mengapa? Karena, semua terbentur pada keadaan ekonomi keluarga. Kemudian dengan adanya pandemik ini kebanyakan orang tua, siswa dan mahasiswa (peserta didik) sangat mengeluhkan mahalnya kuota internet dan keterbatasan jaringan di daerah-daerah pelosok yang jauh dari kota seperti yang telah di jelaskan di atas.

Dalam pembelajaran online perlunya ada langkah antisipatif dan inisiatif dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran online dapat terlaksana dengan baik.

Pembelajaran online itu tentunya yang inovatif dan kreatif yang  bila diterapkan dapat memberikan efek signifikan pada hasil belajar peserta didik dan dapat dilaksanakan pada berbagai tingkat satuan pendidikan.