Banyak Kerbau Mati, Peternak di MBD Curhat ke Presiden Jokowi
BERITABETA.COM, Ambon — Peternak karbau di Desa Werwaru, Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya [MBD], Provinsi Maluku, mengeluhkan populasi kerbau yang diusahakan jumlahnya terus berkurang.
Banyak kerbau yang diusahakan mengalami mati, karena kondisi alam yang menyebabkan berkurangnya air.
Keluhan ini disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia [RI] Joko Widodo [Jokowi] saat bertatap muka dengan peternak kerbau dalam kunjungan kerjanya di kabupaten bertajuk 'Kalwedo' itu, Kamis (15/9/2022).
Kepala Desa Werwaru Elias Tenggawna dihadapan Presiden Jokowi mengungkapkan, jumlah kerbau saat ini jauh berkurang dikarenakan kondisi alam yang tidak mendukung, salah satunya kekeringan yang menyebabkan kekurangan air.
"Kendala di Pulau Moa ini air yang sangat susah. Jadi ketika musim kemarau, banyak kerbau mati sampai ribuan ekor," ungkap Elias Tenggawna yang dikutip dalam keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden, Jumat (16/9/2022).
Merespon keluhan peternak ini, Presiden Jokowi langsung memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] Basuki Hadimujono yang turut serta dalam dialog bersama peternak kerbau di Desa Werwaru untuk membangun satu embung di setiap desa.
"Sudah, ini saya perintah Pak Menteri PU langsung buat (embung) ya," kata Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, para peternak kerbau melalui Kepala Desa sangat mengapreasi jawaban Presiden dalam upaya mengatasi masalah yang mereka keluhkan.
"Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak yang sudah datang ke tempat kami yang sangat jauh ini," balas Elias.
Seperti diketahui, Kerbau Moa dikenal dengan Kerbau Lumpur (Swamp Buffalow) yang dapat dijumpai di berbagai daerah di tanah air. Akan tetapi Kerbau Moa tidak seperti kerbau lumpur pada umumnya.
Sebutan lainnya adalah Si Raja Lumpur Tak Berlumpur. Kerbau jenis ini merupakan Plasmah Nutfah di Maluku yang tersebar di Kepulauan Leti, Moa, Lakor.
Tiga wialyah ini merupakan tiga pulau besar di wilayah Kecamatan Serwaru Kabupaten MBD. Secara geografis pulau-pulau tersebut berada pada posisi paling selatan dari gugus pulau-pulau terselatan di Provinsi Daerah Seribu Pulau ini, sehingga digambarkan sebagai Gerbang Selatan Maluku (Maluku South Gate) (*)
Editor Redaksi