BERITABETA.COM, Ambon – Pasca ditandatanginya revisi Rencana Pengembangan (PoD) Proyek Gas Blok Masela,  masyarakat di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku diminta agar fokus dan dapat mempersiapkan diri untuk menyambut pelaksanaan mega proyek tersebut.

Kesiapan ini perlu dilakukan ketimbang harus larut dengan berbagai masalah yang terjadi akhir-akhir ini dan banyak menyulut perhatian masyarakat MBD baik yang menetap di MBD maupun di luar MBD.

Permintaan ini disampaikan Wakil Ketua Bidang  Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Partai Golkar Kabupaten MBD Jefry Rehiraky dalam rilisnya yang disampaikan kepada beritabeta.com, Senin (15/7/2019).

Jefry mengatakan, hampir seminggu pasca kejadian penumpahaan Sopi (minuman tradisional) hasil sitaan Polres MBD di Kota Tiakur, Kabupaten MBD yang dilakukan Bupati dan Ketua DPRD setempat pada HUT Bhayangkara, telah mengundang sejumlah pernyataan yang disampaikan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten MBD.

“Dalam waktu singkat MBD menjadi seksi diperbincangkan,” katanya.

Padahal, kata dia, proyek Blok Gas Marsela sudah di depan mata, tapi  semua sibuk saling menyalahkan,tetapi tidak sibuk mempersiapkan diri  untuk menyambut berkat yang sudah Tuhan siapkan.

“SDM kita harus disiapkan sejak dini, saudara-saudara yang  sementara kuliah di Ambon, Kupang, Jawa dan daerah lainnya harus lebih menyiapkan skill dan knowledge, bukan lebih sibuk menjustifikasi sesuatu yg belum tentu kebenarannya. Apalagi turut membuat gaduh di media sosial,”tegasnya.

Politisi Partai Golkar ini mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi kekinian. Bukan saja soal Sopi yang menjadi bahan perbincangan, tapi sejumlah kasus dipublikasikan sebagai opini untuk membuat gaduh media sosial.

“Masih menyangkut keseksian MBD, dari situasi sosial sampai politik di MBD dimainkan dengan irama dan dinamika yang berbeda tergantung cara menyanyikan opininya,” tandasnya.

Dinamika yang terjadi, kata dia, pertanda bahwa orang MBD adalah orang-orang cerdas dan pintar dalam segala aspek.  Apa yang terjadi hari ini adalah bagian dari menunjukkan kualitas diri sebagai orang MBD.Dan tentunya, apa yg diharapkan Pemerintah Kabupaten MBD itu juga sebenarnya yang  diharapkan oleh rakyat Kabupaten MBD.

“Persoalannya  kita belum ada pada titik dimana perspektif kita sama dan bermuara pada kepentingan MBD yang lebih baik lagi. Kita akan diperhadapkan pada situasi  Pilkada 2020, sehingga jangan sampai kita terjebak pada segregasi dan dikotomi kelompok serta kepentingan yang lebih pragmatis ketimbang melihat kepentingan MBD secara holistik,” bebernya.

Untuk itu, Jefry menambahkan, bagi anak-anak MBD yang sementara menempuh studi di perguruan tinggi agar bisa memperispkan diri dengan baik. Prestasi harus diukir di  bangku kuliah dengan torehan indeks prestasi (IP)  harus di atas 3.

“Kalau IP 3 hingga 4  itu baru kita bisa bersaing dengan anak-anak dari  daerah lain, bukan sibuk bentuk organisasi taktis yang proses perekrutan dan pengkaderan tidak jelas. Akhirnya dalam perekrutan CPNS daerah, kita tidak mampu bersaing dan pada akhirnya kita hanya jadi penonton di negeri sendiri,” pungkasnya mengingatkan (BB-DIO)