Hindari Konflik Kepentingan di Blok Masela
Sumber daya alam minyak dan gas (migas) di wilayah Provinsi Maluku sepatutnya dikelola secara profesional untuk kesejahteraan masyarakat Maluku secara kolektif.
Hadirnya Blok Masela di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya (MBD), merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Pengelolaannya harus dilakukan dengan baik agar bisa memberi faedah bagi masyarakat.
Masalah bagi-bagi hasil atau jatah dari eksplorasi dan eksploitasi Blok Masela nanti, diharapkan bukan hanya dipetik oleh perusahaan atau orang-orang tertentu semata, namun harus memberi dampak positif terhadap masyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan MBD, dan Maluku pada umumnya.
Pembangunan hingga pengelolaan gas abadi Blok Masela telah disepakati oleh pemerintah pusat untuk dilakukan di darat (onshore), yang dijadwalkan berlangsung 2024.
Kekayaan terbesar ini sangat berarti karena bisa membantu pemerintah daerah dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Sebab Blok Masela akan menyerap banyak tenaga kerja. Masyarakat dalam hal ini generasi muda Maluku bisa direkrut untuk bekerja di ladang gas abadi itu.
Dalam aspek pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Kepulauan Tnimbar dan Maluku Barat Daya akan lumayan. Berbagai orang di Indonesia akan melirik potensi kekayaan Maluku tersebut. Hal itu menandakan Maluku kini tambah “mahal”. Blok masala jadi magnet yang menarik siapapun datang ke Maluku guna berinvestasi.
Untuk menjemput eksisnya Blok Masela, pemerintah daerah mulai provinsi serta kabupaten dan kota, sudah semestinya menyiapkan potensi sumber daya manusia (SDM) Maluku.
Harus disadari, beroperasinya Blok Masela kedepan tentu membuka peluang kepada siapa saja untuk datang di sana. Apalagi, gas abadi itu dikelola oleh perusahaan asing (Inpex dari Jepang). Penyerapan tenaga kerja tidak mungkin ansih orang yang direkrut adalah tenaga localan Maluku.
Sebab butuh keahlian khusus (bukan orang Maluku tak punya SDM). Hanya saja, tenaga kerja yang direkrut di Blok Masela prioritas bagi mereka yang memiliki keahlian.
Pertanyaannya, apakah SMD Maluku telah disiapkan untuk bisa bekerja di Blok Masela? Pemberdayaan generasi Maluku di Blok Masela akan bisa terjawab, jika pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menyiapkannya (SDM), sejak dini.
Jika itu tidak dilakukan, maka calon tenaga kerja dari luar Maluku akan menjadi tantangan serius bagi generasi Maluku yang ingin bekerja di Blok Masela nanti.
Di sisi lain, Blok Masela kedepan juga akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan sector pariwsata dan transportasi di wilayah Maluku khususnya lagi Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan MBD.
Diketahui bersama, potensi pariwisata Maluku banyak di incar investor lokal maupun global. Dengan potensi kekayaan yang ada semestinya pemerintah daerah mulai Provinsi hingga Kabupaten/Kota di Maluku untuk saling bergandengan tangan dan tetap bersinergi.