BERITABETA.COM - Wajah Abdul Syukur Kaplale masih terlihat sembab dengan rambut acak-acakan di pagi itu. Di luar rumahnya yang berada di kawasan BTN Kebun Cengkih, Kota Ambon, sinar fajar masih malu-malu merangsek  masuk melalui sela-sela ambang jendela.

Pria pensiunan PNS Pemprov Maluku ini terpaksa bangun dari tidurnya, karena dibangunkan anaknya untuk membaca sebuah berita tentang perkembangan mega proyek Blok Masela, di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Abdul lalu meraih kacamata di sebuah meja pojok ruang tamu dan mencoba melihat handphone anaknya. Istrinya Alida, bergegas cepat mengantar kopi panas di meja tempat duduk anak dan suaminya.

Pria 60 tahun ini kemudian membaca bait demi bait isi berita tentang  pernyataan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau (SKK Migas), Djoko Siswanto yang mengeluarkan Surat Peringatan 1 atau SP-1 kepada Inpex Masela Ltd. Inpex yang merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan memegang hak partisipasi wilayah kerja Blok Masela.

Isi berita pagi itu sepintas menerangkan bahwa  Djoko Siswanto menyebut, SKK Migas berharap dengan dikeluarkannya surat peringatan tersebut bisa mendorong Inpex segera memulai produksi gas di Blok Masela.

“Iya diharapkan bisa segera ada pembeli gasnya sehingga proyek bisa dimulai, tahun ini lah,” kata Djoko dalam berita yang terbit pada Selasa, 11 Februari 2025 itu.

Setelah membaca sepanggal berita itu, Abdul lalu melayangkan protes kepada anaknya.

"Ohh...papa kira berita apa. Ini masih sama. Belum ada kabar produksi,"cetus Abdul dengan dialeg Ambon kepada anaknya.

Mendegar ocehan bapaknya, Rizky lalu menimpal, "Itu kabar baiknya papa, tidak akan lama lagi Blok Masela sudah beroperasi,"

Suasana gaduh  di pagi itu bukan hal baru bagi keluarga ini. Berita tentang Blok Masela, memang menjadi spesial bagi Abdul Syukur dan Anaknya.

Keluarga itu sejak belasan tahun lalu sudah  mengikuti betul perkembangan Blok Masela yang ditargetkan akan beroprasi dalam waktu dekat.

Alasan ketertarikan keluarga ini, lantaran Rizky yang merupakan putra semata wayang meraka, sudah lama menyandang  gelar Sarjana Teknik Geologi di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung.

Rizky tidak sendirian. Ia bersama belasan anak Maluku mendapat beasiswa dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku untuk melanjutkan studi di Unpad.

Saat itu Pemprov Maluku yang dipimpin Gubernur, Ir Said Assagaff  mengirim puluhan pelajar untuk melanjutkan studi tentang ilmu Geologi.

Mereka diproyeksikan menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul yang akan ditempatkan di Blok Masela,  setelah pemerintah mengumumkan temuan blok gas abadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar itu.