BERITABETA.COM, Bula — Masih banyak nelayan di Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT], Provinsi Maluku yang mengabaikan kesalamatan saat pergi melaut.

Faktanya, sejumlah nelayan di daerah itu yang mengalami Kecelakaan Laut [Laka Laut] hingga meninggal dunia bahkan hilang dan tidak ditemukan lantaran tidak menyiapkan fasilitas pendukung yang memadai.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan SBT M. Ramli Sibualamo saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya baru-baru ini mengungkapkan, setiap tahun Dinas yang dipimpinnya itu menyalurkan bantuan longboat kepada para nelayan dilengkapi dengan jaket pelanpung dan Global Positioning System [GPS].

Ramli membeberkan, pada tahun 2022 lalu Dinas Kelautan dan Perikanan SBT telah menyalurkan sebanyak 23 unit longboat disertai 1 GPS dan 2 jaket pelampung per longboat.

"Mungkin dong [mereka] tidak terbiasa. Orang barat itu naik langsung pakai, kita disini mungkin merasa risih atau tidak nyaman ketika memakai perlengkapan itu," ungkap M. Ramli Sibualamo.

Ia menerangkan, falitas pendukung ini sangat penting untuk dimiliki para nelayan saat melaut. Pasalnya, dengan fasilitas GPS ini, ketika nelayan mengalami Laka Laut akan mempermudah proses pencarian.

"Ketika buka posisi dapat tahu. Dimana posisi mereka berada, ada patroli atau pencarian, pasti dapat. Ini mereka lalai sebetulnya," terangnya.

Sebagai upaya untuk menghindari kejadian Laka Laut bagi para nelayan, dia mengaku, langkah sosialisasi sudah sering dilakukan kepada para nelayan, terutama para nelayan di Dusun Kampung Nelayan, Desa Sesar, Kecamatan Bula.

"Katong [kami] sudah lakukan pemberitahuan atau sosialisasi bahwa ini sangat penting. Beta [saya] sudah bilang mereka, saya ini juga pelaku [melaut], kamong kalau naik itu langsung pakai [jaket pelampung]," akuinya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi