BERITABETA.COM,  Masohi – Sejak pandemi Covid-19 melanda Provinsi Maluku, sistem pembelajaran di seluruh sekolah di Kabupaten Maluku Tengah, ikut menerapkan metode online atau dalam jaringan (daring) bagi siswa.

Tak terkecuali, bagi SD Muhammadiyah Masohi.  Ironisnya, metode online tidak dapat dipertahankan, karena kebanyakan siswa mengalami kesulitan. Akhirnya, para guru pun menggunakan alterlatif lain dengan menerapkan metode home visit (berkunjung ke rumah siswa) sebagai solusi untuk tetap melangsungkan proses belajar.

Salah seorang tenaga guru di SD Muhammadiyah Masohi, Mutiara Soo kepada beritabeta.com di Masohi, Senin (26/10/2020) mengakui adanya perubahan metode tersebut.

Menurutnya, pihak sekolah mengalami kesulitan untuk tetap mempertahankan proses belajar mengajar di tengah pandemic Covid-19 dengan penerapan metode daring.

“Ssistem pembelajaran online ini  tidak efektif, karena rata-rata siswa di sekolah kami tidak memiliki perengkat berupa smart phone. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan  lantaran harus menunggu orang tuanya pulang kantor baru bisa menggunakan hand phone sebagai media daring,” akuinya.

Ia menjelaskan, melihat kondisi ini, alternatif belajar kemudian diubah dari metode daring menjadi metode home visit dengan tetap menerapkan protocol keseahatan.

“Sejak Juli 2020 itu sistem belajar sudah dirubah ke metode home visit. Siswa dikumpulkan di satu rumah dan guru akan mendatangi rumah yang sudah ditentukan untuk memberikan pelajaran,“ jelas Mutiara.

Mutiara mengaku, meski beresiko, namun home visit yang dilakukan tetap memperhatikan  protocol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

“Semua siswa kita wajibkan mencuci tangan dan menggunaan masker selama  proses belajar berlangsung,” terangnya.

Selain itu, kata dia, mata pelajaran yang diajarkan pun tetap mengikuti kurikulum sekolah. Dan yang paling penting adalah, kreatifitas guru dalam kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini  sangat menentukan besarnya atensi siswa terhadap kegiatan belajar.

“Jadi polanya harus menyenangkan, agar para siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik,” akuinya.

Ia menguraikan, di samping baca, tulis dan menghitung, siswa juga belajar  dalam bentuk pengembangan kreatifitas melalui pra karya yang disesuaikan dengan buku Tema.

Pemutaran video Asmaul Husna dan siswa mengikuti gerakan-gerakan yang ada di dalam video tersebut juga merupakan cara belajar lain untuk melatih motoric siswa. Selain itu ada kegiatan lain yang dilakukan untuk aspek kognitifnya seperti belajar hadist, menyanyi, tepuk tangan.

“Tujuan sebenarnya agar anak siswa tidak merasa suasana belajar yang monoton dan tidak stres, pokoknya suasana belajarnya dibuat senyaman mungkin“ ungkap gadis kelahiran Masohi ini.

Mutiara menilai, kondisi wabah Covid-19  ini tidak boleh memberatkan siswa. Secara psikologis jika siswa tidak menikmati suasana belajar, otomatis akan terbeban dan mempengaruhi imun tubuh dan kesehatannya.

“Intinya, kreatifitas guru dalam kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam masa pandemic ini sangat menentukan besarnya atensi siswa terhadap kegiatan belajar,” paparnya.

Selian itu, tambahnya, dukungan orang tua siswa juga sangat diharapkan dalam hal menjalin komunikasi yang bagus agar pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa dapat menerima pembelajaran lebih maksimal (*)

Reporter : Edha Sanaky
Editor : Redaksi