BERITABETA.COM – Menopause adalah fenomena berhentinya produksi hormon reproduksi perempuan sehingga menyebabkan seorang perempuan tidak lagi mengalami siklus menstruasi. Pada umumnya, menopause terjadi saat usia 45 hingga 55 tahun. Seorang perempuan dikatakan mengalami menopause dini apabila menopause sudah terjadi di bawah usia 40 tahun.

Menopause ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi yang disertai dengan sejumlah gejala, seperti berkeringat di malam hari, gangguan tidur, masalah seksual, kehilangan massa tulang, dan perubahan suasana hati.

Meskipun terjadi lebih awal, menopause dini tetap memiliki efek yang sama seperti menopause pada usia lanjut. Hal ini dikarenakan perubahan hormon estrogen, hanya saja pada menopause dini sudah terjadi saat usia yang lebih muda. Berikut beberapa efek yang menopause dini:

  1. Gangguan emosi seperti perubahan mood dan depresi
  2. Kulit, mata, dan mulut terasa kering
  3. Vagina terasa lebih tipis dan kurang fleksibel
  4. Menurunnya libido
  5. Tubuh sering merasa panas dan berkeringat
  6. Mudah lelah
  7. Tulang keropos
  8. Tidak dapat memiliki keturunan
  9. Lebih rentan terhadap penyakit jantung dan stroke
  10. Lebih rentan terhadap kanker usus dan ovarium
  11. Lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi

Kamu tentunya tidak ingin dong gejala-gejala menopause tersebut terjadi lebih dini. Nah, berikut ini ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mencegah menopause dini.

1.Olahraga Secara Teratur

Menurut laman Women’s Health, aktivitas fisik, seperti olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk membantu mencegah menopause dini karena aktivitas fisik mampu membantu mengatur hormon dan mempertahankan kadar lemak tubuh normal.

Kendati demikian, bukan berarti kamu boleh berolahraga secara berlebihan. Sebab, olahraga yang berlebihan justru memicu ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan ovulasi tidak teratur dan kemungkinan penipisan hormon awal. Olahraga yang berlebihan biasanya ditandai dengan terjadinya telat haid hingga 2 bulan.

2.Jangan Merokok

Menurut American Society of Reproductive Medicine, merokok termasuk salah satu hal yang memicu menopause dini. Sebab, rokok mengandung sejumlah zat kimia berbahaya, seperti nikotin, sianida, dan karbon monoksida yang dapat mempercepat penurunan jumlah sel telur.

Oleh karena itu, perempuan yang merokok berisiko mengalami menopause 1 hingga 4 tahun lebih awal daripada perempuan yang bukan perokok. Untuk itu, sebisa mungkin hindarilah rokok agar tidak mengalami menopause dini.

3. Menjaga Berat Badan agar Tetap Ideal

Estrogen pada perempuan disimpan dalam jaringan lemak. Sehingga, kelebihan berat badan dapat menjadi penyebab utama kelebihan estrogen pada perempuan, dan tingginya kadar estrogen berpotensi memicu kegagalan ovarium.

Demikian pula jika seorang perempuan memiliki berat badan di bawah standar. Kondisi ini bisa memicu tubuh berpikir bahwa kamu kelaparan dan perlu mematikan semua sistem yang dianggap tidak penting, termasuk kesuburan. Semakin ekstrem kelebihan atau kekurangan berat badan pada perempuan, semakin besar pula kemungkinan untuk mengalami menopause dini.

Untungnya, berat badan merupakan faktor risiko yang dapat dikendalikan. Nah, untuk mengendalikan berat badan, kamu perlu menerapkan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi dalam jumlah cukup, rajin olahraga, kelola stres, dan hindari begadang.

4. Terapi Penggantian Hormon

Saat kegagalan ovarium prematur telah dimulai, kemungkinan akan sulit untuk menghentikannya. Akan tetapi, ada kemungkinan kondisi ini dapat ditangani dengan bantuan medis, yaitu dengan terapi penggantian hormon.

Menurut University of Maryland School of Medicine, terapi penggantian hormon sendiri ada banyak jenisnya, dan bisa dijadikan solusi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan hormon, salah satunya menopause dini. Kendati demikian, pengobatan ini tetap membutuhkan pertimbangan yang matang dan konsultasi dengan dokter.

5. Konsumsi Makanan dengan Antioksidan

Menurut laman Medical News Today, para ilmuwan percaya bahwa radikal bebas yang diyakini merusak DNA kita dapat menjadi faktor pemicu menopause dini. Untuk itu, kita disarankan untuk rajin mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, misalnya kacang-kacangan, yang dapat melawan efek negatif radikal bebas dan menunda menopause.

Selain itu, asam lemak omega-3, yang biasanya terdapat dalam minyak ikan juga dipercaya mampu memicu aktivitas antioksidan dalam tubuh manusia. Sebaliknya, konsumsi karbohidrat olahan dianggap sebagai faktor risiko resistensi insulin, yang dapat meningkatkan produksi estrogen dan memicu terjadinya menopause dini.

Nah, itu adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah menopause dini. Segera terapkan (BB-DIP)