Bupati Malteng Komitmen Ciptakan Ruang Inklusif untuk Penyandang Disabilitas
BERITABETA.COM, Masohi – Bupati Maluku Tengah (Malteng) Zulkarnain Awat Amir menyampaikan komitmennya untuk menciptakan ruang yang inklusif, ramah dan setara bagi semua anak bangsa, termasuk anak-anak kita penyandang disabilitas.
Penegasan disampaikan Zulkarnain Awat Amir saat menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Nasional yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Tengah, di Baileo Soekarno Kota Masohi, Kamis (04/12/2025).
Zulkarnain mengatakan, penyandang disabilitas adalah subjek pembangunan yang memiliki kemampuan, potensi, dan hak yang sama untuk maju, berkembang, dan berprestasi.
Untuk itu, Ia memastikan pemerintah daerah akan terus berupaya memenuhi hak pendidikan yang setara bagi anak berkebutuhan khusus.
"Melalui kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan Program INOVASI, kita mendorong peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran inklusif, penyediaan fasilitas pendidikan yang adaptif, serta pendampingan psikososial dan akademik bagi siswa yang memiliki hambatan fungsional belajar," ungkap Zulkarnain.
Menurutnya, disabilitas bukan kekurangan, tetapi bentuk keberagaman ciptaan Tuhan dimana pemerintah mempunyai tanggung jawab moral dan sosial untuk membuka ruang dan kesempatan seluas-luasnya, baik di sekolah, di tempat kerja, maupun di tengah masyarakat.
"Kita ingin Maluku Tengah menjadi daerah yang inklusif, berempati, berkeadilan, tempat setiap anak dapat bermimpi dan meraih masa depan tanpa dibatasi oleh keadaan fisiknya," tutur Zulkarnain.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Tengah, Husein Mukadar mengatakan sejak Agustus 2025 hingga saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah melalui sekolah dan madrasah yang tersebar di 19 kecamatan telah melaksanakan pendataan siswa dengan hambatan fungsional belajar.
Dikatakan upaya ini dilakukan secara serius dan sistematis untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan layanan pendidikan sesuai kebutuhannya.