Mukadar menjelaskan sampai saat ini  sebanyak 271 satuan oendidikan  telah melakukan pendataan dimana 7.496 data siswa telah disubmit ke aplikasi Profil Belajar Siswa (PBS).

"1.231 siswa teridentifikasi memiliki hambatan fungsional belajar, dengan rincian 518 siswa kategori  ringan, 588 siswa kategori sedang dan 125 siswa kategori  berat," jelas Mukadar.

Ia pun mengaku, data ini menjadi dasar penting dalam merancang kebijakan dan intervensi pendidikan inklusif yang lebih sistematis dan tepat sasaran.

"Kami memahami bahwa anak-anak dengan hambatan fungsional belajar tidak hanya membutuhkan alat bantu fisik, tetapi juga dukungan dalam proses pembelajaran sehari-hari dan karena itupenguatan kapasitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang ramah dan inklusif menjadi prioritas kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan," ungkap Mukadar.

Dukungan Program INOVASI, kata dia serta Unit Layanan Disabilitas,  guru akan terus dilatih agar mampu melakukan asesmen, memahami profil belajar siswa, serta menyesuaikan strategi mengajar sesuai kebutuhan anak.

Pada kesempatan Bupati Zulkarnain juga menyerahkan alat bantu belajar secara simbolis  bagi beberapa siswa.  Alat bantu  yang merupakan bantuan dari BAZNAS dan Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tengah berupa kacamata untuk siswa yang terganggu penglihatannya, tongkat dan kursi roda (*)

Pewarta : Edha Sanaky