BERITABETA.COM, Masohi - Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat [YPPM] Maluku bekerja sama dengan Dinas Sosial [Dinsos] Kabupaten Maluku Tengah [Malteng] membentuk Forum Disabilitas untuk mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas mendapatkan aksesbilitas dan layanan publik.

Forum ini dibentuk pada pertemuan Bersama yang berlangsung di Kantor Dinsos Malteng pada Rabu, (20/4/2022).

Rapat bersama itu dihadiri sejumlah pihak masing-masing, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Malteng, M. Yusuf, perwakilan The Asia Foundation (TAF) Maulida Raviola, perwakilan dari Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Tri Wahyu dan Dody Kaliry dari Yogyakarta, Abdullah Tangke dari YPPM Maluku dan para penyandang disabilitas di wilayah kabupaten Malteng.

Maulida Raviola dalam kesempatan itu menyampaikan, terbentuknya Forum Disabilitas di Maluku Tengah menjadi langkah awal dalam rangka pemajuan hak-hak disabilitas dan pembangunan yang inklusif di Maluku Tengah.

“Forum ini sangat penting untuk membuka ruang partisipasi difabel yang selama ini terpinggirkan atau terabaikan dalam proses pembangunan di daerah. Difabel seharusnya memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pemenuhan hak-hak mereka sebagai warga negara,” kata Maulida.

Apresiasi yang tinggi juga disampaikan  Tri Wahyu dari SIGAB atas pembentukan forum  Disabilitas Maluku Tengah yg diinisiasi Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tengah dan YPPM Maluku.

“Forum komunikasi disabilitas adalah bentuk kongkrit dari peneguhan memperkuat ketahanan demokrasi di Maluku Tengah agar demokrasi dapat bermakna dan bermanfaat bagi kawan-kawan difabel Maluku Tengah,” ungkap Manager Program Demres SIGAB Indonesia ini.

Sementara Dody Kaliry dari SIGAB Indonesia menyampaikan pembentukan forum ini sebagai pijakan awal membangun inklusifitas di Masohi pada khususnya dan Maluku tengah pada umumnya.

”Difabel harus mengambil dan memposisikan perannya sebagai subjek pembangunan inklusif dimana dperlukan kerja-kerja kolaborasi dengan multi pihak agar forum ini bisa eksis,” kata Doddy.

Menanggapi kehadiran forum ini, Victor Wenno, seorang penyandang difabel daksa yang hadir saat itu turut mengapresiasi pembentukan forum ini. Ia berharap dengan hadirnya forum ini mampu memperjuangkan hakl-hak difabel yang selama ini terabaikan.

“Semoga dengan adanya forum ini hak-hak kami sebagai warga negara juga bisa didapatkan layaknya orang normal lainnya,” ungkap Victor.

Wenno juga berharap kedepan peran forum ini bisa menjadi wadah untuk menyuarakan kepentingan difdabel dan mendorong diterbitkan Peraturan Daerah tentang disabilitas di Maluku Tengah (*)

Pewarta : Edha Sanaky