BERITABETA.COM – Upaya mengatasi dan menyembuhkan infeksi virus corona atau Covid-19 yang menyerang manusia, mulai menunjukan titik terang. China mengumumkan senyawa yang biasa digunakan untuk mengobati malaria bisa membantu mengatasi infeksi corona.

“Obat malaria chloroquine telah menjalani uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing dan Provinsi Guangdong serta Provinsi Hunan. Hasilnya cukup efektif. Pasien-pasien yang mendapat chloroquine menunjukkan kondisi paru yang lebih baik. Demikian pula dengan hasil tes nucleic acidnya,”

Kepala Deputi China National Center for Biotechnology Development, Sun Yanrong mengatakan, chloroquine phosphate-bahan dalam obat malaria-dipilih setelah proses skrining terhadap ribuan pilihan obat yang ada.

Sun menjelaskan, chloroquine telah menjalani uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing dan Provinsi Guangdong serta Provinsi Hunan. Hasilnya cukup efektif. Pasien-pasien yang mendapat chloroquine menunjukkan kondisi paru yang lebih baik. Demikian pula dengan hasil tes nucleic acidnya. Pasien yang meminum obat ini lebih cepat pulih dari infeksi virus corona, mengutip laman Xinhuanet.

Bukan tanpa alasan obat malaria bisa digunakan untuk mengatasi infeksi Covid-19. Chloriquine phospate diketahui memiliki efek antivirus, sehingga bisa digunakan untuk pengobatan infeksi Covid-19.

“Zat chloroquine phosphate punya antimalaria sekaligus memiliki aktivitas antivirus. Obat itu juga dipelajari untuk pengobatan HIV,” ujar ahli mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra.

Meski demikian, Sugiyono melanjutkan, belum diketahui virus apa saja yang dapat diatasi oleh chloroquine phosphate.

“Secara general bisa dianalogikan memang bisa digunakan (untuk infeksi corona). Karena dari penelitian sebelumnya, zat itu bisa digunakan untuk anti-HIV, di mana HIV disebabkan virus RNA, sama seperti corona,” imbuh Sugiyono menjelaskan.

Virus RNA terbentuk dari materi genetik RNA (asam ribonukleat). Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus sejenis di antaranya Ebola, SARS, rabies, hepatitis C, HIV/AIDS, dan infeksi Covid-19.

Hingga saat ini, tercatat lebih dari 80 ribu orang di dunia terinfeksi virus corona dan 2.800 pasien meninggal akibatnya.

Studi yang dipublikasikan oleh National Institutes of Health mengungkap, remdesivir bisa mencegah penularan virus corona pada kera dan meningkatkan daya tahan tubuh ketika mereka telah terinfeksi.

Chloroquine merupakan obat ketiga yang diuji untuk mengatasi virus corona. Obat ini tengah diteliti kemampuannya dalam mencegah virus menginfeksi sel-sel tubuh. Chloroquine Phospate telah digunakan selama lebih dari 70 tahun untuk mengobati malaria. (BB-CNN-IS)