Derita Virda Hatala, Gadis Yatim Piatu dengan Penyakit Jantung

BEITABETA.COM, Ambon – Apa daya tangan tak sampai, demikian yang terjadi dan menimpa Virdayanti Hatala (17). Remaja yatim piatu ini, terpaksa harus bersabar, setelah dokter Julfahmi merujuknya harus menjalani operasi di Jakarta, akibat penyakit bawaan sejak lahir berupa kebocoran jantung yang dideritanya kambuh.
Virda begitu remaja ini disapa, adalah pelajar kelas 3 di SMA Negeri 11 Ambon. Dia terpaksa vakum menjalani studinya akibat penyakit yang diderita. Sejak lahir Virda sudah mengalami kebocoran katub jantung. Namun, keluarganya tidak ada yang tahu. Tahun tahun 2015 silam, dokter akhirnya memvonis Virda mengalami kebojoran pada katub jantung.
“Saat itu baru ketahuan, sejak kambuh dan dibawa ke dokter. Pasca vonis itu, Virda lalu menjalani pengobatan di Ambon. Sekali berobat biayanya bisa sampai 1 juta. Dan tiga hari lalu dokter memberikan rujukan harus dibawa ke Jakarta, mumpung kondisi fisik Virda masih kuat,” kata Ketua Komonitas Sister Fillah, Feby Toisuta kepada beritabeta.com, Sabtu malam (28/6/2019).
Untuk mewujudkan proses pengobatan itu, Komunitas Sister Fillah yang bergerak dalam penggalangan dana bantuan kemanusiaan, akhirnya berupaya dengan menyebarkan informasi ini, dengan harapan ada pihak-pihak yang ingin membantu pengobatan Virda di Jakarta nanti.
Menurut Feby, kabar sakitnya Virda baru ketahuan sejak kakaknya Eca Hattala yang selama ini merawatnya memberi tahu kepada pihaknya. Atas informasi ini, komonitas yang dipimpinnya lalu mengambil inisiatif untuk menggalang dana membantu untuk Virda.
“Sesuai anjuran dokter adik Virda harus dibawa ke Jakarta paling lambat akhir bulan ini atau awal bulan Juli 2019, mengingat kondisinya yang sudah dirujuk untuk segara menjalani pengobatan di Jakarta,” ungkap Feby.
“Alhamdulillah sejak kami menyampaikan informasi ini ke public, sudah ada yang terkumpul sebanyak Rp. 1 juta rupiah. Selain itu kami juga menyampaikan informasi ini lewat kitabisa.com jadi totalnya sudah ada sekitar 2 jutaan,”sambung Feby.
Feby menjelaskan, upaya penggalangan dana kini terus dilakukan, sebab jumlah dana untuk pengobatan Virda juga cukup besar. Sebab, bukan saja untuk proses pengobatan, tapi juga terkait biaya akomodasi selama berada di Jakarta, semasa pasien menjalani pengobatan di rumah sakit.
“Mungkin nanti mereka akan menetap di kos-kosan dekat rumah sakit semasa proses pengobatan itu berlangsung. Dan kakaknya memperkirakan besaran biaya itu bisa mencapai 30 jutaan,” ungkap Feby.
Virda Hatala, merupakan remaja yang baru setahun lalu ditinggal ayah dan ibunya. Sejak Oktober 2018 silam bapaknya meninggal dunia. Terpaut 100 hari kemuidan ibunya juga meninggal dunia.
Saat ini Virda menetap di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon bersama kakaknya. Pasca meninggalnya ayah dan ibunya, Virda dan beberapa adiknya dirawat oleh kakak mereka.
Sehari-harinya Virda bersama adik-adik kemudian berjualan dengan cara online dan juga menjual minuman segar di rumahnya untuk menyambung hidup dan biaya sekolah mereka.
“Kita sangat berharap dalam waktu beberapa hari kedepan, ada pihak-pihak yang terketuk hatinya untuk mengulurkan tangan membantu Virda melalui nomor rekening komonitas 7125929014 Bank Syari’ah Mandiri an Hepty Thalib,” tutup Feby. (BB-DIO)