BERITABETA.COM, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)  kembali menyampaikan kabar gembira kepada pelanggan di Tanah Air. Kabar gembira ini ditujukkan kepada Pelanggan listrik 900 dan 1.300 VA Nonsubsidi. PLN akan memberikan diskon dengan jumlah yang telah ditetapkan.

Rencana memberikan keringanan untuk pelanggan PLN 900 nonsubsidi dan 1.300 VA diungkapkan oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini.

Usulan terkait dengan diskon listrik pelanggan 1.300 VA dan 900 VA Nonsubsidi terus dikaji manajemen PLN hingga saat ini. Untuk mengetahui caranya bisa disimak informasi lebih jelasnya melalui www.pln.co.id atau chat WhatsApp 08122123123.

Sebelumnya, pelanggan PLN dengan daya 450 VA juga mendapatkan token listrik gratis sementara pelanggan subsidi 900 VA mendapatkan diskon 50 persen.  Terbaru, pemerintah tengah mempertimbangkan subsidi bagi pelanggan 900 VA non-subsidi dan 1.300 VA.

Zulkifli Zaini dalam penjelasannya mengatakan, kebijakan ini ditempuh menyusul banyaknya  kritik dan saran yang ditujukan ketika PLN memutuskan memberi diskon dan token listrik gratis untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA.

“Kami terus memonitor pelanggan rentan yang menggunakan listrik golongan 900 VA nonsubsidi dan 1.300 VA,” kata Zulkifli dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan DPR RI.

Lebih lanjut, Zulkifli menyebut, rata-rata biaya tagihan listrik yang dibayar oleh pelanggan golongan 900 VA nonsubsidi sebesar Rp190.000 per bulan. Sedangkan biaya tagihan listrik pelanggan golongan 1.300 VA rata-rata mencapai Rp450.000 per bulan.

PLN pun baru bisa memperoleh gambaran mengenai pelanggan-pelanggan mana saja yang akhirnya terdampak Covid-19pada 20 April. Pasalnya, tanggal 20 di setiap bulan merupakan batas akhir pembayaran tagihan listrik PLN.

“Kalau sudah 20 April kita bisa tahu berapa banyak pelanggan 900 VA dan 1.300 VA yang betul-betul kesulitan membayar listrik. Nanti akan kami bagikan datanya,” ujar Zulkifli.

Data tersebut nantinya bisa menjadi bahan pertimbangan bagi PLN yang tentunya berkoordinasi dengan pemerintah untuk kelanjutan kebijakan keringanan tarif listrik.

Namun demikian, Zulkifli mengakui kondisi saat ini belum memungkinkan bagi PLN untuk memperluas insentif tarif listrik dalam skala besar dengan menyasar pelanggan sektor bisnis dan industri.

“Kalau insentif skala besar, sudah pasti PLN tidak akan mampu melaksanakannya karena balance sheet kami tidak bisa,” ucap Zulkifli.

Selain itu, PLN  juga menyalurkan bantuan senilai Rp 10,2 miliar untuk penanggulangan Covid-19di Indonesia.

“Sebagai perusahaan BUMN, tentu kami ingin hadir untuk turut serta membantu menangani Covid-19 yang sedang mewabah di Indonesia.

Semoga upaya yang kami lakukan ini dapat membantu menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ujar Direktur Human Capital Management PLN Muhammad Ali, dilansir dari Kompas.com dalam artikel ‘Penanggulangan Corona, PLN Sumbang Rp 10,2 Miliar’

Bantuan yang disalurkan melalui Kementerian BUMN antara lain, 6.002 baju hazmat, 19.573 masker, 22.624 sarung tangan, 30 kaca mata, 190 pelindung wajah (face shield), 1.700 penutup kepala, 1.948 liter hand sanitizer, 30 jerigen disinfektan, 3 buah thermogun, serta 70 paket lengkap Alat Pelindung Diri (APD).

“Tahap ini memang kami prioritaskan untuk APD dan keperluan rumah sakit, karena mereka merupakan garda terdepan penanganan Covid-19ini.

Para tenaga medis yang berjuang di rumah sakit untuk mengobati para pasien harus kita dukung dengan membantu menyediakan perlengkapannya,” kata Ali.

Bantuan yang diberikan merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh Tim Manajemen Krisis Covid-19 PLNkepada mitra kerja PLN.

“Melihat besarnya sebaran Covid-19 ini, kami berinisiatif untuk mengajak mitra kerja sinergi mengumpulkan bantuan, jadi ini sifatnya tidak mengikat. Syukur, bantuan yang terkumpul cukup banyak,” kata Ali.

Selain bantuan berupa barang, mitra kerja PLN, PT Sumber Segara Primadaya juga telah memberikan bantuan sebesar Rp 10 Miliar yang telah disalurkan melalui Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri untuk membantu penanganan Covid-19 (BB-DIP)